Dandelion menunggu Aryk di parkiran. Saat melihat laki-laki itu keluar dari lobby rumah sakit, ia mulai bersandiwara. Mobil mereka terparkir berdekatan, membuat Aryk lebih mudah melihat Dandelion.
"Aduh! Kenapa harus kehabisan bensin di sini?" Dandelion menggaruk-garuk leher yang tidak gatal.
Aryk mendengar suaranya, ia pun menoleh. "Dandelion! Sedang apa di sini?"
"Baru selesai check up kesehatan. Mas Aryk sendiri, sedang apa?"
"Menjenguk ibuku. Kenapa dengan mobilnya?"
"Kehabisan bensin," jawab Dandelion sambil tersenyum.
"Ha ha, kamu lucu banget sih. Masa mobil sendiri gak tahu kalau bensinnya sudah mau habis," kelakar Aryk.
"Soalnya, aku baru belajar menyetir. Masih belum begitu mengerti."
Aryk menawarkan tumpangan pada wanita itu. Sementara mobilnya dibawa oleh mobil derek ke pom bensin terdekat. Mereka mengikuti mobil derek sambil berbicara santai.
"Kamu sakit?"
"Tidak. Hanya kesulitan untuk tidur saat malam."
"Oh, insomnia. Sudah berapa lama?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com