Berlari.
Itu saja yang tampaknya selalu kulakukan, dan setiap kali aku menutup mata, kegelapan melingkupiku seperti selimut.
Menyambutku kembali ke rumah.
Tapi hal itu membuatku merasa takut bahwa aku akan hilang selamanya jika aku melangkah ke dalam kegelapan itu.
Dengan tarikan napas dalam, aku mendorong ketakutanku sendiri. Suara panggilan seorang wanita di kejauhan membuatku bergerak lebih jauh. Aku tak yakin apa yang akan kutemukan, tapi sesuatu di dalam diriku menyuruhku untuk terus berjalan. Saat kegelapan itu akhirnya menghilang, aku mendapati diriku di sebuah lembah cahaya yang tampaknya tak pernah berakhir, dan di dalam cahaya itu berdiri seorang wanita cantik dengan rambut merah panjang dan mata kristal yang bercahaya.
Wajahnya terlihat familiar bagiku, tapi lagi-lagi, tidak juga. Apakah aku kembali ke tempat dimana aku bertemu Frigga?
"Siapa kamu?" tanya aku pelan, sambil menonton wanita itu memalingkan pandangannya kepadaku dan dengan lembut menganggukan kepalanya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com