webnovel

Kemarahan Axton

"Bagaimana Laporan mu tentang Daisy selama beberapa hari sekolah"

Pria paruh baya itu bertanya dengan nada tegas seperti biasa nya, tatapan mata yang sedari tadi menuju file di tangan nya kini tertuju sepenuh nya pada lelaki yang berada di hadapan nya.

Lelaki paruh baya yang ia percayai untuk menjaga anak gadis semata wayang nya.

Ayus--menunduk kan pandangan nya sekilas, sebelum akhir nya ia kembali mendongak dan menyampaikan laporan seperti yang tuan nya minta.

"Maaf tuan, di awal Nona masuk sekolah, Nona terlibat masalah Perundungan--"

"BRENGSEK.. ANAK SAYA DI RUNDUNG DAN KAMU BARU BILANG SEKARANG AYUS.. KAMU MAU MATI HAH!!!"

gelengan tegas refleks Ayus berikan, Lelaki itu membawa tubuh nya menunduk di depan Axton yang refleks berdiri karna amarah nya tadi.

"Ampun tuan, tapi bukan Nona yang di rundung"

"Kamu mau membohongi saya huh? kamu mau bilang kalau Daisy merundung orang lain"

"Tidak tuan, akan saya jelaskan" Axton meraup nafas rakus, ia memijat pelipis nya pelan mencoba menenangkan amarah yang tiba tiba memuncak.

tentu saja, ini tentang putri semata wayang nya, bagaimana bisa ia tidak emosi?

"Jelaskan!"

"Baik tuan, Nona Daisy terlibat perundungan karna Nona membela korban tuan, Nona marah karna itu, dan Nona Daisy mendapat dorongan hingga kepalanya terantuk Lantai--"

bugh..

"BAJINGAN KAMU AYUS, ANAK SAYA TERLUKA DAN KAMU TIDAK MENGINFORMASI KAN APAPUN"

Ayus meringis saat pukulan keras Axton mengenai sudut bibir nya, ia berusaha menjelaskan sebelum pukulan Axton kembali bersarang menuju wajah nya.

"Tuan, Nona yang meminta saya tidak melapor, Nona akan marah jika sampai Anda tau"

"ALASAN.. kamu harus nya tetap melapor meskipun itu tanpa persetujuan Daisy, lebih dari sepuluh tahun kamu bekerja di sini apa kamu masih belum mengerti tentang aturan yang saya buat Ayus?"

Axton melepas kerah jas Ayus membuat pengawal nya itu menunduk kan kepala, ia tak menginformasikan apapun pada Axton karna hari itu, Daisy sempat menangis di depan nya saat ia hendak melapor, Nona nya itu tak ingin papy nya kembali mengurung nya.

"beri alasan kenapa kamu bisa sampai sebodoh ini, saya mempercayai kamu menjaga Daisy, harus nya kamu sadar jika saya nenganggap kamu yang paling bisa melakukan tugas itu diantara pengawal yang Lain"

"Maaf kan saya sekali lagi tuan, hari itu saya sudah akan melapor, namun Nona Daisy menangis dan meminta saya untuk merahasikan nya dari Tuan, Nona tidak ingin kembali di kurung di mansion"

Axton terdiam di tempat, perkataan Ayus sedikit menyentil ego nya, yang ia tau putri nya itu selalu terbuka padanya, meskipun dari awal ia memang tak pernah ada untuk Daisy, namun hampir setiap malam mereka akan melakukan sambungan talphone, namun nampak nya berbeda dengan sekarang.

"Maaf jika perkataan saya menyinggung tuan"

Axton menggeleng pelan, mau bagaimana pun dari awal itu memang kesalahan nya.

"cari identitas orang yang sudah menyakiti Daisy"

"sudah tuan"

"Jelaskan"

"dia Cucu sulung Tuan Langit Arskansa, Owner Wiraguna Group, sekaligus putra sulung Tuan Dirgantara, dan juga anak itu Leader dari geng motor The Lion tuan yang sudah melegenda"

Axton memicingkan mata, nama Wiraguna Group sudah sering ia dengar, beberapa kali perusahaan mereka juga saling bekerja sama, apalagi.. Dirgantara, mereka bahkan bisa di bilang teman karna ia adalah kakak tingkat Raga saat kuliah dulu.

Dan sulung Wiraguna adalah yang selama ini di gosip kan menjadi Singa perisai keluarga Wiraguna, ARSHAKA.. adalah nama yang sudah tak asing ia dengar, dan sungguh tak pernah ia sangka akan bermain main dengan putri nya.

"Tapi tuan--"

"tak peduli siapa yang bermain main dengan Daisy, dia harus menerima akibat nya, kamu sudah tau itu kan"

" mengerti Tuan, tapi hari ini, Nona Daisy dan pemuda itu terlihat seperti teman, mereka akrab hingga ke perpustakaan bersama"

Ayus menunduk saat tatapan tajam Axton tertuju pada nya, jika di banding kan, menjadi pengawal Daisy lebih berat dari pada pengawal Axton sendiri, seperti diri nya ia bahkan bisa sepuluh kali lebih dalam sehari mendapat tatapan tajam dari Axton jika menyangkut tentang Nona muda mereka.

"Jelaskan dengan benar Ayus, kamu tau saya tidak sesabar itu jika menyangkut tentang keselamatan Daisy"

"menurut saya, Arshaka menaruh hati pada Nona tuan, lelaki itu sebelum nya tak pernah sekali terlibat obrolan panjang dengan perempuan, kecuali dengan Nona"

Axton memejamkan mata, sembari menyandarkan tubuh nya yang terlihat membawa banyak beban.

"beri pengawasan Daisy lebih ketat lagi, Laporkan apa yang anak saya lakukan selama sehari ini, Kamu bisa kembali sekarang, tentang Daisy jangan sampai Istri saya tau"

"Baik tuan, Saya izin undur" Axton hanya menjawab dengan dehuman.

suara pintu yang tertutup kembali membawa kelopak nya terbuka, dengan manik yang tertuju pada langit langit ruangan.

bagi nya ini terlalu cepat, terhitung belum seminggu Daisy keluar mansion, dan anak gadis nya itu sudah berurusan dengan lelaki yang menurut nya terlalu bahaya.

Arshaka, musuh lelaki itu ada di mana mana, di tambah lagi kenyataan jika Arshaka bagian dari Wiraguna, Ah.. Axton akan lebih berharap jika nanti pasangan Daisy hanya orang biasa saja.

bukan Pejabat, Artis, Model, ataupun Pengusaha, toh hartanya tak akan habis selama tujuh turunan.

Axton bukan nya sombong, Ia hanya sadar diri, Yah.. Jadi readers semua di mohon jangan iri.