Daisy memberengut kesal saat Arshaka menurunkan nya tepat di atas kursi milik nya.
Padahal sudah tak terhitung berapa puluh kali Daisy meminta Arshaka menurunkan nya, bahkan di sertai alasan masuk akal menurut Daisy, namun jangankan menurunkan nya, menghentikan langkah nya saja Arshaka tak melakukan itu.
"Shaka malu, Turunin ih.. banyak yang liat"
"Mana yang liat, biar Gue congkel mata nya sekalian, punya mata buat ngepoin orang mulu"
"Shaka, badan ku berat Loh, ntar lama lama kamu encok gendong aku sampai kelas"
"Badan lu emang berat, tapi kalau di bandingin sama sekarung kapas, lagian Gue bingung, Umur tambah tua berat badan malah makin ringan, gak di kasih jatah makan lu tiap hari?"
"Shaka, aku mau pipis, turunin dulu"
"Ayo, Gue anter ke toilet sekalian"
Dan lihat lah lelaki yang sedari tadi menjadi alasan kekesalan nya itu, dengan wajah watados nya, Arshaka malah memberikan senyum tipis sembari menumpu wajah dengan manik yang menatap lekat pada nya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com