Sistem absen harian
[Ding memicu sistem kepada host]
[Host ditemukan mulai menjalankan siastem 2%.. 40%... 80%... 100%... ]
[Selamat kepada host telah mendapatkan Sistem absen harian]
Terdengar suara sistem di kepalaku
"Apa apaan sistem omong kosong ini, apa aku berhalusinasi bagaimana bisa sistem ada di dunia ini, apa seperti di novel sistem untuk membantu ada tugas dan ada shop di sistem"
Karuna ketakutan bangun dari tudurnya ketika mendengar suara sistem di kepalanya dan melihat antar layar transparan di depannya
[Apakah tuan rumah ingin mengambil absen harian hari ini?]
Karuna tercengang ketika meliat layar di depannya dan mengusap mata beberapa kali untuk memuktikan halusinasinya.
Setelah mencoba menghilangkan halusinasinya ternyata itu bukan halusinasinya.
Memikirkan ini ada rasa takut di dalam hatinya dan setelah beberapa saat dia berkata "Ya masuk"
[Memuat sistem! Selamat kepada tuan rumah mendapatkan paket hadiah pemula]
Setelah mandengar suara sistem lagi itu membuktikan ini bukan halusinasi.
"Paket hadiah apa?"
[Tuan rumah akan mendapatkan paket hadiahnya setiap hari setelah absen harian, tuan rumah juga bisa tidak mengambil absen harian itu jika tuan rumah tidak ingin mengambilanya. Tapi disarankan untuk tuan rumah rutin mengambil absen harian karena akan ada paket hadiah spesial yang akan di dapat oleh tuan rumah]
[Apakah tuan rumah ingin membuka paket hadiah?]
Setelah sistem menunggu lama akhirnya karuna memutuskan.
"buka paket hadiah."
[Membuka paket hadiah! Selamat kepada tuan rumah karena mendapatkan hadiah uang tunai 200 juta]
"omong kosong lagi, apa apaan ini mendapatkan uang tunai 200 juta hanya dengan sistem"
[uang akan seger di teransfer ke rekening tuan rumah]
Karuan tidak banyak berfikir tentang omong kosong yang di bicakaran sistem di otaknya dan masih mengangap itu hanya halusinasi karena kemarin dia tidur larut bermain game bersama temannya.
Karena sudah pagi dan hari ini adalah hari pertama di tahun ke 3 sekolah karuan bergegas merapikan diri untuk turun.
Turun kebawah mengikuti anak tangga dan terlihat 2 wanita yang sedang menyiapkan makanan di meja makan.
Wanita itu mengunakan pakaian kemeja putih dengan rok hitam pendek terlihat seperti wanita dewasa walaupun sudah berumur 41 tahun.
dia adalah ibu angkat karuna yang membesarkan seperti anaknya sendiri.
Tak lama setelah anaknya lahir karuna di asuh dengan yumiko karena keluarga karuna mengalami kecelakan pesawat saat sedang bekerja ke luar negeri
Di sebelahnya adalah lalayla anak kandungnya yumiko dia saat ini menggunakan seragam sekolah dengan rok pendek berwarna ungu cerah dan kemeja putih pendek yang ditutupi dengan jaket tanpa lengan berwarna biru.
Lala berumur sama dengan karuna dia juga memasuki tahun ke 3 di sekolah menengah.
"Karuna sudah jam berapa ini kenapa kau baru bangun?" Kata lala dengan suara sedikit besar memarahinya.
"Yahh semalam aku terlalu banyak meninjau pelajaran kelas 3 jadinya aku tidur terlalu larut"
"Jangan bohong sejak kapan kau rajin begitu, apa kau main game lagi" kata lala menatap karuna dengan mata menyipit.
"Sudahlah cepat makan sudah siang nanti benar-benar terlambat, dan juga karuna jangan bermain sampai larut lagi" kata yumuko dengan nada tegas.
"Ya ibu... oiya dimana ayah?"
"Ayah mu sudah ke kantornya dia sedang sibuk banyak pekerjaan dan juga besok kami akan keluar kota karena ayah mu di pindah tugaskan untuk beberapa minggu di kota s"
"Kalian keluar kota? kenapa begitu mendadak?"
"Tidak tau itu keputusan kantor, dan juga jaga rumah saat kami tidak disini ya"
Tidak butuh banyak waktu untuk sarapan karuna berpamitan dengan yumiko untuk berangkat ke sekolah.
Karuna dan lala berjalan bersama ke sekolah.
Saat berjalan karuna masih memikirkan apa yang terjadi tadi pagi saat suara sistem terdengar di kepalanya.
'Sistem omong kosong apa mendapatkan 200 juta benar benar halusinasi..'pikir karuna saat berjalan
[Ding!!! maaf apa tuan rumah masih tidak mempercayai sistem absen harian ini?]
Suara sistem menjawab pikiran karuna, karuna itu tidak bisa berkata apa apa dia kaget tidak bisa mempercayainya.
"Sistem jangan bicara omong kosong, lagi pula apa-apaan itu 200 juta dan juga mana uang nya"
[uang tuan sudah di transfer, tuan rumah bisa mengecek ke rekening]
Karuna mengeluarkan hp nya dan mengecek rekening nya dan benar saja saldonya saat ini Rp 200.892.289.
Saat ini karuna menghentikan langkahnya tidak bisa bertanya tanya apakah ini benar terjadi.
"Karuna ada apa?" Tanya lala melangkah di depannya menghampiri karuna yang terdiam.
"Tidak ada apa apa aku hanya sedikit mengantuk" jawab nya tanpa melihat ke depan dan masih terpaku ke hp nya
"Moo.. kan sudah kubilang jangan suka tidur larut kau masih saja"
"Ya maaf lain kali aku tidak akan melakukannya"
Mereka melanjutkan perjalanan tanpa banyak bicara.
Karuna masih belum bisa menerima kenyataan apa yang saat ini terjadi.
'Sistem bagai mana uang ini ada di rekening ku apa yang terjadi jika polisi menanyai dari mana uang ini apa ilegal?'
[Tuan rumah bisa tenang uang yang tuan rumah terima sudah diatur dengan sistem dan tidak mungkin itu terjadi]
'Benarkah?'
[Iya tuan rumah bisa tenang sistem menjamin 100% itu aman]
Benar saja tak lama itu diterima dan ada telepon dari nomer yg tidak di kenal
"Apa ini tuan karuna?" Terdengar suara perempuan di ujung telepon.
"Ya ini saya karuna, ada apa?"
"maaf ini saya dari bank saya ingin menyampaikan limit rekening tuan sudah mencapai limit, yang boleh di simpan hanya mencapai 100 juta, apa tuan ingin mengupgrade rekening tuan ke siver?"
Setelah mendengar telepon karuna tidak bisa berkeringat dingin tapi masih aman karena orang bank hanya menanyai tentang limit.
Karuna menjawab dan mengikuti prosedur singkat yang di perukan oleh wanita di telepon itu.
"Ya kalau begitu akan saya upgrade. Rekening tuan saat ini sudah menjadi silver dan batas maximum nya sampai 1 miliar. Terima kasih dan maaf menggangu anda.
Setelah menutup telepon karuna bisa bernapas lega.
"Karuna siapa yang telepon?"
"Ohh ini temanku"
"Wanita?"
"Tidak ini hira teman ku"
Lala bisa mendengar samar suara di telepon kalau itu wanita tapi dia tidak bisa menanyai nya terus takut karuna akan membencinya, walaupun sedikit sedih karena karuna berbohong kepadannya tapi dia mengabaikan perasaannya.
Setelah berjalan sebentar akhirnya karuna dan lala memcapai sekolah mereka.
Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang dan sekolah akhirnya dimulai lagi.
Saat ini terlihat banyak murid murid memasuki gerbang sekolah dengan tergesah gesah.
Memasuki aula, karuna dan lala mencari barisan kelas mereka.
Saat upacara penerimaan murid baru terlihat kepala sekolah di panggung di depan semua murid berbicara banyak hal.
Setelah 1 jam lebih akhirnya upacara penerimaan murid baru selesai.
Memasuki kelas karuna dan lala ditempatkan dikelas yang sama jadi dia memilih tempat berdampingan ditempat paling belakang karuna duduk di samping jendela dan lala di samping kanannya.
Bel berbunyi menandakan jam belajar pagi dimulai.
Melihat kepintu seorang pria paruh baya berkacamata memasuki kelas.
Dia adalah inada guru matematika sekaligus wali kelas dikelas ini.
Setelah perkenalan singkat pelajaran dimulai.
Karuna saat ini masih memikirkan sistem yang memberikananya uang 200 juta. Memang sulit di percaya tapi bagaimana dia bisa menyia nyiakan uang yang ia dapatkan. Terlebih lagi bagaimana jika ibu mengetahui ini dan bagaimana menjelaskan nya.
Lupakan untuk saat ini aku harus merahasiakannya.
Selah mengikuti pelajaran akhirnya jam pagi berlalu dan saat ini bel berbunyi menendakan istirahat siang.
"Karuna apa kau ingin makan bersama?"
Kata lala di samping degan senyum manis seperti biasanya.
"Ya aku juga agak lapar, kau ingin makan di mana?"
"Dimana saja asal bersamamu".
Di sekolah ini cukup bebas karena tidak ada larangan untuk masuk dan keluar sekolah.
Setelah berbicara sebentar akhirnya mereka memutuskan makan di kantin sekolah.
Dikantin mereka bertemu hira teman karuna atau bisa dibilang salah satu teman dekatnya. Di tahun pertama mereka sekelas tapi saat ini dia berada di kelas c.
"Hei karuna... kenapa kau selalu bersama lala sepanjang hari.. hmm.. sudah kuduga kalian saat ini sedang menjalin hubungan". katanya saat melihat karuna dan lala selalu bersama bahkan di tahun pertama sekolah.
"Hei ke-kenapa kau bicara seperti itu" sebelum karuna menjawab Lala memotong pembicaraannya, dengan wajah yang memerah dan menundukan kepalanya.
"Ya kami berkenca. Bagi mana dengan mu apa kau sudah punya pacar?" Kata karuna bercanda karena hira sampai saat ini belum pernah punya pasangan ya walaupun karuna juga seperti itu.
"Cihh... Tidak kusangka kau mendapatkan pacar duluan."
Karuna mengabaikannya dan berjalan menuju kantin sekolah.
"Hei jangan mengabaikanku.." katanya mengikuti dan dia berkata "lupakan aku tidak akan menjadi bola lampu".
Menuju kantin kami membeli makan dan duduk di kantin.
"Hei karuna apa benar kita berkencan?"
Kata lala yang berbicara tapi tidak menatap karuna dengan wajah yang memerah.
"Kenapa kau membicarkan itu. Aku hanya bercanda dengannya, tidak kupercaya dia malah mempercayainya. Lagi pula ada apa dengan mu apa kau marah karena aku berbicara begitu?"
"Tidak-tidak aku tidak marah hanya saja itu bercanda, jika saja itu...." katanya degan suara perlahan kecil
"Hei apa yang kau bicarakan?"
"Tidak ada"
...
Hari pertama sekolah tidak begitu sibuk jadi setelah sekolah kami pulang bersama.
"Kami pulang" x2
Memasuki rumah kami melihat ayah dan ibu duduk disofa dan menonton tv
"Ayah kau pulang awal. Apa yang terjadi?"
"Ya perusahan akan mengirim ayah ke kota s besok jadi ayah mempersiapkannya"
Aku ingat apa yang ibu tadi pagi bicarakan kalau mereka akan ke luar kota besok.
Berbicara dengan mereka sebentar dan saat malam hari makan bersama mereka. Karuna pergi kekamar untuk tidur.