webnovel

Crystal Grains

Kekacauan antar kekaisaran elemen mengakibatkan runtuhnya berbagai sekte dari berbagai kekaisaran di benua. Benua Tianshu, dimana terdapat banyak master bela diri berkembang diantara kekaisaran dan sekte yang sudah berdiri ribuan tahun yang lalu. Perang dimana mana, pengorbanan dimana mana, tidak ada yang tahu kapan peperangan akan berakhir. Di abad ini, seorang gadis yang belum berusia 20 tahun menginjakan kaki di benua dengan tidak terduga. Seorang gadis modern dari Shanghai, Fang Yin, menjadi seorang master bela diri dengan dasar spiritual kosong yang dianggap lemah. Tapi siapa sangka bahwa teknik bela diri yang ia bawa dari Shanghai begitu unik ditambah lagi beberapa rahasia tentang dirinya sendiri perlahan terungkap. *** "Namaku Fang Yin, panggil aku Crystal. Siapapun yang menganggap dasar spiritual kosong hanyalah pajangan di pintu gerbang, bersiaplah dengan kekalahan." - Fang Yin -

Chintyaboo · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
13 Chs

Lemah Ditakdirkan Ditindas

Fang Yin belum merasa lega untuk saat ini. Untuk memastikan Banteng Tanduk Rusa sudah benar benar mati, dia mengeluarkan pisau dari sakunya kemudian berjalan mendekati tumpukan batu yang menimpali banteng. Hanya membutuhkan beberapa langkah, Fang Yin menarik bebatuan yang menimbun banteng dan terlihat banteng besar yang tampak lemah.

Fang Yin menghela napas. Banteng itu sudah pingsan tapi belum mati. Karena Fang Yin berniat untuk menjadikannya makan malam, dia harus membunuh banteng ini sebelum bangun. Ketika Fang Yin hendak menyayat leher banteng, dia baru menyadari bahwa tanduk di kepalanya tampak lebih berharga. Mungkin bisa dijadikan senjata tambahan di kemudian hari, senjata seperti ini sangat menyeramkan ketika melawan musuh.

Fang Yin tidak berpengalaman membunuh hewan, jadi dia sedikit ragu. Tapi jika tidak dibunuh sekarang, maka dia yang akan terbunuh. Prinsip utama ketika menghadapi musuh, jangan menunjukkan belas kasih karena musuh tidak akan mengampunimu, itu adalah kelemahan hati. Fang Yin seidkit menutup mata, memberanikan diri untuk menyayat leher banteng dalam.

Kemudian suara langkah kaki terdengar menghentikan aksinya untuk membunuh banteng. Fang Yin berdiri menghadap orang tersebut, Huan Yue datang, dia sudah kembali. Seketika Fang Yin merasa lega, dengan kehadiran Huan Yue, Fang Yin tidak perlu mencemaskan apapun.

"Kenapa ragu?" Huan Yue bicara dengan datar membuat tubuh Fang Yin mendingin. Dia mengetahui apa yang ingin dilakukan Fang Yin dan keraguan Fang Yin.

"Itu ... Aku tidak terbiasa melihat darah." Suara Fang Yin terdengar samar.

Wajah Huan Yue semakin dingin kemudian berkata dengan tegas. "Aku pikir kau sudah mengerti. Untuk menjadi ahli spiritual atau master bela diri, kau harus berani mengangkat senjatamu untuk tidak berbelas kasih. Kau ragu karena melihatnya menjadi lemah, tapi bagaimana jika dia sudah bangun? Kamu yang akan berakhir. Aku tahu pemikiranmu, tapi itu tidak bermanfaat ketika dalam peperangan. Kehidupan adalah peperangan, kamu tidak boleh menujukkan kelemahanmu dengan berbelas kasih."

Fang Yin tertegun. Dia ingat semua ini, tapi itu mudah dikatakan daripada dilakukan. Seumur hidup, tidak pernah membunuh, dia hanya menerima hasil. Dia bahkan tidak pernah memotong ikan atau ayam untuk dimasak, dia hanya tahu cara makan dan memasak vegetarian.

Melihat Fang Yin terdiam terlalu lama, Huan Yue menghela napas dan langsung menggunakan kekuatan spiritualnya untuk membunuh banteng itu sebelum terbangun dan membahayakan mereka.

"Kemampuanmu sudah bagus untuk melawan monster tingkat empat kebawah, tapi mentalmu tetap perlu dilatih. Inilah alasanku untuk membawamu ke desa Qingshan. Disana, hanya ada kekerasan, tidak ada kedamaian seperti yang kau rasakan saat ini. Yang kuat, menindas yang lemah, yang lemah selalu diperbudak. Tidak akan ada yang menunjukkan belas kasih, jika hatimu terlalu lemah, maka akan sangat diremehkan dan diperlakukan layaknya budak."

"Ada desa seperti itu?" Dengan bodohnya Fang Yin bertanya. Sebenarnya dia sedikit bingung, apa tempat seperti itu tidak memiliki aturan seperti di kota? Di tiap kota memiliki aturan untuk tidak membunuh sembarangan, sama seperti di dunianya dulu, tapi kenapa desa itu terlalu bebas?

"Bahkan di kota, yang kuatlah yang berkuasa. Kau tidak tahu bagaimana kehidupan di kekaisaran, berlomba mendapatkan kekuatan untuk mencapai kursi besi dan memerintah rakyat. Itu adalah prinsip hidup. Di desa terpencil seperti itu, terdapat sebuah klan dan memerintah rakyat desa diatas kepala desa. Kau akan melihat ujian dari kehidupan sebenarnya." Pandangan Huan Yue teralih pada mayat banteng itu. "Bawa mayat itu. Bukankah kau lapar?"

Hari semakin lama semakin menggelap. Api unggun sudah dimatikan dan sudah saatnya untuk tidur. Tapi Fang Yin masih merenung diluar memperhatikan batu safir dari kalungnya dengan seksama. Pemberian terakhir orangtuanya ini membuatnya begitu bingung, dia ingin tahu apa dibalik kalung safir yang mengkilap yang telah menyeretnya dengan paksa ke dunia aneh ini. Meski dia tidak rela, tapi tujuannya sudah tetap.

Fang Yin menutup matanya dan mengepal batu safir ditangannya dengan erat ke hatinya. Lagi lagi dia terbangun di kedalaman lautan luas, sendiri, tidak ada siapapun bahkan tidak ada naga air seperti tempo hari. Yang dia rasakan hanya kesunyian yang membuat hatinya merasa kosong dan hampa. Sejauh ini, tidak ada siapapun dihatinya. Bayangan bayangan tentang orangtuanya sudah lama dibuang, dia tidak membenci orangtuanya atau dirinya sendiri, dia hanya marah. Marah pada diri sendiri yang selalu gagal dalam berjuang mengenali dirinya sendiri.

Batu safir masih digenggam olehnya, itu mengeluarkan cahaya dibawah lautan dalam dan sepi. Cahaya itu bersinar terang, sinar biru yang mencolok seperti lampu salam laut. Sensasi hangat masuk kedalam tubuh, mengedarkan pada merindian merindian kecil Fang Yin dan memulihkan luka pertempuran tadi. Sepanjang malam, sensasi hangat itu terus ada dan membuat Fang Yin tidur sangat nyenyak dibawah pohon dengan api unggun yang sudah padam kehabisan kayu bakar.

Selama melakukan perjalanan dua hari ini, mereka hanya beristirahat dua kali di malam hari. Tidak ada pertarungan lain selain Banteng Tanduk Rusa yang sudah menjadi kotoran perut. Tiap monster, merasakan merinding ketika merasakan penekanan Huan Yue yang sangat besar dan tidak berani mendekat.

Mereka melakukan perjalanan dengan sangat aman hingga akhirnya sampai di perbatasan hutan. Tampak beberapa orang lewat membawa gerobak atau barang lainnya di pundak mereka seperti pekerja. Mereka mondar mandir dari jarak jauh membawa karung di bahunya ke arah pusat penyerahan sumber daya. Ini adalah hal yang biasa terjadi di desa, tidak ada sesuatu yang menarik perhatian Fang Yin.

Huan Yue meminta Fang Yin mengenakan topi bambu dan menutupi wajahnya. Entah apa alasannya, Fang Yin hanya menurut walau merasa tidak nyaman dengan ini. Kain yang menutupi topi membuat pandangannya tidak jelas, ini benar benar menyulitkan.

Dengan tenang, mereka berdua terus berjalan memasuki desa. Kemudian sosok pria berbadan besar dan tegap datang, selain jelek wajahnya jelas menunjukkan keangkuhan yang membuat Fang Yin jijik. Dia sepertinya adalah seorang pendekar, baju linennya tampak biasa saja tapi lebih baik daripada para rakyat yang baru saja dilihat, kekuatannya juga masih dibawah Huan Yue.

"Tiap pendatang baru, harus mendaftar ke pusat daerah. Kedua nona datang darimana?" Dia bertanya dengan aksen tidak tahu sopan santun.

"Hutan Laowai, aku dan keponakanku datang untuk tinggal. Sudah merepotkan." Untuk pertama kalinya Fang Yin melihat Huan Yue merendah seperti ini pada pria tidak sopan. Setahunya, Huan Yue membenci orang tidak tahu sopan santun.

"Hehe, nona nona tinggallah. Tapi, kalian datang seharusnya sudah tahu aturan disini."

"Tuan tenang saja. Aku pernah sekali tinggal. Keponakanku baru pertama kali, aku akan mengajarinya."

"Baik kalau begitu. Sibuklah." Dia pergi begitu saja ke arah pusat penyerahan sumber daya.

Mereka kembali melanjutkan jalan. Fang Yin sangat bertanya tanya, jelas jelas Huan Yue jauh lebih kuat dari orang itu, tapi kenapa Huan Yue tampak merendah?

"A Yi, ada apa ini? Kau jelas lebih kuat darinya. Bukankah kau bilang yang kuat yang berkuasa?"

"Jika aku menujukkan kekuatanku, maka tidak ada ujian untukmu."

Kemudian Fang Yin mengerti maksud Huan Yue. Fang Yin datang bersama Huan Yue, jika Huan Yue menunjukkan kekuatannya sekarang, mereka juga pasti akan memandang tinggi Fang Yin dan berusaha menjilat mereka berdua. Lagipula Huan Yue lebih membenci orang yang muka dua daripada yang menunjukkan wajah aslinya.

Fang Yin tidak bertanya lagi. Setiap langkah yang diambil Huan Yue, sudah dipikirkan dengan matang dan bertujuan jangka panjang. Latihan kali ini, dilakukan secara lebih nyata baik tentang kekuatan ataupun kepintaran, semuanya akan diuji. Semakin tinggi tingkat kesulitan, semakin baik hasilnya.

Fang Yin hanya perlu bertahan hidup sebagai rakyat biasa, mencari makan dengan bekerja, itu adalah hal mendasar untuk bertahan hidup dipedesaan. Meskipun Fang Yin bisa berburu sendiri untuk mendapat hasil buruan tingkat 4 atau 5, tapi tidak ada yang tahu apa yang dihadapi Fang Yin dimasa depan jika kultivasinya masih rendah. Hutan penuh dengan bahaya, Fang Yin akan sulit bertahan jika sudah dihadapkan monster tingkat tiga keatas.

Fang Yin memperhatikan sekitarnya, desa Qingshan sangat terpencil di kelilingi hutan dan gurun dibagian barat. Sangat rentan menghadapi kekeringan, jadi para rakyat akan mengambil air melalui sungai di hutan dan disalurkan ke sungai kecil. Jaraknya cukup jauh dari pemukiman, itu yang menyebabkan mereka kesulitan di cuaca seperti ini, apalagi sudah memasuki musim panas.

Ketika hendak mencari rumah untuk ditinggalkan, seorang pria tua lusuh yang merupakan rakyat desa Qingshan tersungkur diatas tanah. Pria tua itu tampak menyedihkan, pakaiannya robek robek dan penuh tambalan, ada noda lumpur disekitar pakaiannya, lebih buruknya lagi seorang pengawas memukulinya. Pemandangan itu mengejutkan Fang Yin dan berniat membantunya, tapi lengannya ditahan Huan Yue. Fang Yin menatapnya dengan tatapan 'mengapa' tapi Huan Yue tetap menegaskan dari pandangannya.

"Yang lemah ditakdirkan ditindas. Mereka adalah budak, jangan ikut campur." Huan Yue memperingati dengan nada rendah kemudian menarik Fang Yin yang enggan menolak membantu. Tapi apa dayanya dia? Jika tanpa dukungan Huan Yue, dia hanya seorang gadis kecil yang baru menetas.

Fang Yin tidak terbiasa melihat seseorang disiksa. Dikehidupan lalu, dia selalu menjadi penengah sebuah penindasan. Dengan mulutnya yang tajam, dia selalu menang menghadapi para gangster atau kelompok sok hebat. Fang Yin selalu dianggap pahlawan bagi para murid kuper atau cupu di sekolah. Namun, disini tidak bisa hanya dengan mulut tajam atau bersilat lidah, harus menunjukkan kekuatan fisik baru bisa dianggap pahlawan. Jika mereka kalah dalam kepintaran, maka harus menggunakan pertarungan, berdasarkan kualifikasi Fang Yin, tentu Fang Yin kalah.

Mereka membeli rumah yang baru saja dijual. Tidak seperti rumah kayu di hutan, tapi cukup untuk dua orang. Hanya ada satu ruangan yang disekat sekat dan kamar mandi. Biasanya, orang desa disini mandi di sungai, tapi untungnya rumah ini termasuk yang paling kaya diantara rakyat jelata. Jadi ada satu kamar mandi yang perlu dibersihkan kembali. Karena rumah ini begitu tidak terurus, debu dan sarang laba laba dimana mana bahkan kasurnya sudah kacau balau.

Dengan satu jentikan, kondisi rumah sudah bersih kembali berkat Huan Yue. Dia menggunakan kekuatan bayangannya untuk menyingkirkan semua kekacauan di rumah. Sekarang, ruangan terlihat kosong, hanya ada tempat untuk memasak di ujung dan beberapa sekat juga gantungan pakaian. Kamar mandi juga sudah bersih, tidak ada noda jamur dan lumut atau ganggang hijau yang menempel seperti tadi.

"Kedepannya, jangan menaruh barang sembarangan. Letakan di cincin yang sudah kuberikan." Huan Yue menujuk ke cincin giok di jari manis Fang Yin.

Cincin itu disebut cincin ruang, terbuat dari giok kualitas tinggi dan disatukan dengan kekuatan spiritual tipe dimensi. dapat menyimpan banyak barang dengan luas ruangan 1000 meter persegi. Apapun dapat dimasukkan termasuk benda hidup.

Cincin ruang sangat langka di dunia, hanya dipakai oleh ahli spiritual tingkat tinggi dan dimensi, bahkan seorang bangsawan tidak banyak yang memilikinya. Itu menjadi tempat dimana senjata senjata Fang Yin disimpan. Untuk mengambilnya, hanya perlu mengedarkan kekuatan spiritual dan memilih barang yang ingin diambil. Fang Yin sudah berlatih akan hal itu dan sudah terbiasa selama setengah tahun terakhir.

Fang Yin berkeliling sedikit disekitar rumah barunya. Kondisinya tidak bisa dibandingkan dengan apartemen sebelumnya. Apartemen Fang Yin berada di lingkungan bergengsi, jadi jangan berharap bahwa akan kesulitan mengatur suhu atau dalam hal kebersihan. Sedangkan sekarang, jauh lebih miris. Fang Yin harus berjaga jaga ketika hujan agar atap tidak bocor, ketika dia melihat lubang di atap yang menembus cahaya di langit, hatinya meredup. Mungkin tiap hujan dia harus meletakan ember di bawah lubang, untung saja saat ini sedang musim panas. Hidupnya begitu sulit.

Untuk barang seperti kasur untuk tidur, itu bukan hal yang harus di khawatirkan. Sejak awal, Huan Yue sudah menghitungnya dan langsung menyiapkan tempat tidur yang cukup nyaman untuk Fang Yin. Tempat tidur kecil dia bawa dari rumah kayu. Huan Yue tidak perlu tidur, selama ini dia menghabiskan waktu dengan kultivasi tanpa tidur. Tidur hanya untuk beristirahat ketika tenaganya benar benar habis dan itu jarang terjadi.

***

Angin bertiup kencang dimalam yang sunyi. Tidak ada suara seakan tidak ada kehidupan di benua. Malam ini menjadi malam yang begitu sunyi diantara malam malam sebelumnya. Langit memerah, bulan bersinar menerangi langit merah meninggalkan langit biru malam hari. Tidak ada cahaya, hanya ada rasa sakit.

Huan Yue membuka matanya, terbangun dari kultivasi. Dia berdiri melihat langit merah yang kian lama memburuk. Pasti terjadi sesuatu. Pusatnya berasal dari arah selatan, arah itu adalah arah menuju Divine Bloom, Divine Bloom merupakan pemukiman yang ramai, banyak klan dan sekte berpusat disana dan merupakan bagian dari Kekaisaran Tianlong.

Huan Yue menyipitkan matanya, aura membunuh keluar dan dia dengan cepat turun dari gunung. Dengan kecepatan kilat, dia meninggalkan Fang Yin yang tertidur pulas dan pergi seperti bayangan dimalam hari. Terbang melewati atap atap seperti kelelawar dan menghilang dalam kegelapan.