webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urbano
Sin suficientes valoraciones
409 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

CWCVH PART 390

"Apa kamu takan tidur malam ini?" tanya Erland.

"Kenapa memangnya?" tanya Briel bingung.

"Wajahmu terlihat segar, jika kamu tak ingin tidur dulu, aku akan menemani mu," ucap Erland dan tersenyum penuh maksud.

Briel menghela napas. Dia mendorong wajah Erland. Dia jelas paham maksud Erland meski dengan hanya melihat raut wajah Erland. Kemesuman tersirat di raut wajah Erland.

"Jangan bilang kamu masih mabuk," ucap Briel.

"Tidak, kepala ku sudah lebih baik. Tapi, di bawah sana belum sepenuhnya tidur," ucap Erland dan meraih tangan Briel.

Melihat ekspresi Erland yang seketika berubah seakan tengah memohon pada Briel, Briel pun menjadi terpikirkan sesuatu.

"Jadi, kamu masih bergairah?" tanya Briel.

Erland mengangguk dengan cepat. Dia berpikir, Briel akan merespon maksudnya dengan memenuhi apa yang dia inginkan.

"Hem... Oke, aku akan meladeni mu," ucap Briel. Senyuman lebar pun tersungging di bibir Erland membuat Briel terkekeh.