webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
409 Chs

CWCVH PART 385

"Sudah, hei! Leherku, bisa terkilir ya ampun!" protes Briel ketika Erland menahan kepalanya agar tetap mendongak, kecupan juga Erland daratkan berulang kali di dahi Briel.

Erland semakin terkekeh, dan memeluk leher Briel. Dia menghujani kepala Briel dengan ciumannya. Gemas sekali pada istrinya itu, dia tak ingin berhenti melakukan itu, ingin terus mencium kepala istrinya. Aromanya harum sekali dan aroma manis terhirup juga dari tubuh Briel.

"Sudah sana kembali ke kursi mu. Apa kamu tak lapar?" ucap Briel.

"Lapar, tapi aku ingin menyantap mu," ucap Erland, sontak Briel kembali mendongakan kepalanya. Erland menunduk, dia memainkan alisnya, di naik turunkan 'nya kedua alisnya.

Briel menjulurkan lidahnya mengejek Erland.

"Awas, ih! Aku mau lanjut makan, aku lapar seharian ini tak makan makanan berat," ucap Briel.

Erland mengecup kepala Briel sekali lagi, dan bergegas menuju kursinya. Dia kembali duduk di sana dan melanjutkan menyantap makan malamnya bersama Briel.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com