webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urbano
Sin suficientes valoraciones
409 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

CWCVH PART 359

Briel menatap Erland dengan tatapan penasaran. Apa maksud Bryan? Isyarat Briel melalui tatapan matanya terhadap Erland.

Erland pun tersenyum. Dia merangkul bahu Briel.

"Sebaiknya kita duduk dulu," ucap Erland.

"Ya, ayok," ucap Bryan dan mereka pun bergegas menuju salah satu meja. Erland dan Briel duduk berhadapan, sementara itu Bryan duduk di samping Erland.

Mereka lantas memesan minuman dan makanan terlebih dahulu.

"Jadi, bagaimana bisa kamu tahu aku mengalami perampokan saat di Singapura?" tanya Briel seraya menatap Bryan penasaran.

Bryan menoleh, pandangannya bertemu dengan pandangan Erland. Erland pun menggidigkan bahunya.

"Ya, saat itu dia menghubungiku tengah malam, memintaku mencari keberadaan dirimu, dia cemas ketika mengatakan meminta bantuanku. Tapi, ya, saat itu sudah ada yang lebih dulu membantumu. Jika aku tak salah ingat, ada dua orang yang memakai pakaian formal yang membantumu," ucap Bryan.