webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
409 Chs

CWCVH PART 341

"Apa ada dua orang undangan yang lupa tercatat?" tanya Daniel dan Briel mengangguk.

"Ya, dua orang spesial ini, akan Saya catat sendiri namanya," ucap Briel membuat Daniel menjadi semakin bingung.

"Hem.. Apa kedua orang ini adalah orang yang masih terlibat dengan perusahaan kita? Maksud Saya adalah, apa mereka adalah klien kita juga?" tanya Daniel penasaran.

Briel menggelengkan kepalanya.

"Ayolah, jangan banyak bertanya. Itu takan baik untukmu," ucap Briel seraya mengangkat kedua alisnya dan menatap Daniel penuh maksud.

"Baiklah, mereka pasti memliki stok undangan yang belum tertuliskan nama tamu undangan. Saya akan meminta mereka membawakannya. Apa ada hal lain lagi yang Anda butuhkan?" tanya Daniel dan Briel menggelengkan kepalanya.

Daniel pun meninggalkan ruangan Briel.

***

Pukul sembilan pagi, Daniel memasuki ruangan Briel bersama seseorang yang membawa sebuah dus besar dengan hiasan pita di dus tersebut.

"Apa itu?" tanya Briel.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com