webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urbano
Sin suficientes valoraciones
409 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

CWCVH PART 332

Erland menahan tangan Briel.

"Kamu pikir, setelah bersusah payah aku memancing dirimu datang padaku, aku akan membiarkanmu pergi? Sungguh mimpimu terlalu tinggi, Gabriela!" ucap Erland seraya menyeringai lantas Briel menatap Erland dengan bingung.

"Apa maksudmu?" tanya Briel.

Erland tak mengatakan apapun, dia lantas merebut pegangan koper Briel dan melangkah memasuki kamarnya. Briel pun terdiam bingung di tempatnya.

Menyadari Briel hanya diam, Erland lantas kembali melihat Briel.

"Mau masuk atau tidak? Bukankah kamu sampai jauh-jauh menemui ke sini karena ingin memberikan sesuatu padaku?" tanya Erland.

Briel menghela napas. Dia lantas memasuki kamar Erland dan tak lupa menutup pintu kamar tersebut.

Briel melangkah ragu mendekati Erland yang tengah meletakkan kopernya di dekat meja rias. Dengan cepat Erland berbalik dan menatap Briel.

"Aku akan menanda tangani surat gugatan itu, jadi berikan padaku surat gugatannya," ucap Erland.