webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
409 Chs

CWCVH PART 330

"Mau ke mana, Erland? Kenapa kamu membawa koper?" tanya sang mama bingung sekaligus cemas. Jangan-jangan anaknya itu akan kabur dari rumah karena merasa frustrasi terpisah dari Briel? Pikirnya.

"Aku akan ke Bali," ucap Erland.

"Mau apa lagi ke Bali?" tanya sang mama.

"Tentu saja bekerja. Aku takan jadi pengangguran lagi mulai sekarang. Masalah cek itu, akan aku pikirkan nanti, aku akan pergi sekarang, Ma. Pesawatku 2 jam lagi, aku akan membutuhkan waktu selama di perjalanan menuju Bandara," ucap Erland.

"Ya sudah, apa Briel tahu kamu akan pergi ke Bali?" tanya sang mama.

Erland menggelengkan kepalanya.

"Tidak, dia juga takan peduli aku akan pergi ke mana, jadi aku takan memberitahunya," ucap Erland dan bergegas meninggalkan sang mama seraya menyeret kopernya. Dia meninggalkan kediamannya dan pergi menuju Bandara.

***

Dua hari berlalu di kantor Briel.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com