webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
409 Chs

CWCVH PART 273

Tok! Tok! Tok!

"Shit!" umpat Erland ketika terdengar suara ketukan pintu.

"Oh, ada yang datang!" pekik Briel panik dan langsung menarik tubuhnya hingga milik Erland kembali terlepas.

"Kenapa takut seperti itu? Siapapun yang mengetuk pintu, dia takan bisa masuk ke sini," ucap Erland dan menahan tangan Briel agar Briel tak memakai bathrobenya kembali.

"Siapa itu? Coba lihat dulu!" pinta Briel.

"Aku tak peduli, aku sudah tak tahan, Briel," ucap Erland dan kembali mengatur posisi Briel seperti sebelumnya. Namun, lagi-lagi terdengar suara ketukan pintu.

Erland pun mendengus kesal dan bergegas merapikan celananya. Setelah itu, dia menunggu Briel hingga masuk ke kamar mandi dan barulah dia mendekati pintu kamar. Dia membuka pintu itu dan melihat seorang room sevice berdiri di hadapannya seraya memegang sebuket bunga mawar merah.

"Ada apa?" tanya Erland begitu dingin. Jelas saja, dia cukup kesal karena kegiatannya menjadi terganggu gara-gara kedatangan room service tersebut.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com