webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urbano
Sin suficientes valoraciones
409 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

CWCVH PART 245

Setelah beberapa saat menunggu, petugas hotel pun kembali ke kamar Erland seraya membawa alat tes kehamilan yang Erland minta. Erland mengambil alat tes kehamilan itu dan petugas hotel pun meninggalkan kamar Erland.

Erland menghampiri Briel dan memberikan alat tes kehamilan di tangannya pada Briel.

"Apa harus digunakan sekarang? Bagaimana cara menggunakannya?" tanya Briel bingung seraya mencari petunjuk di balik packing alat tes kehamilan yang kini ada di tangannya.

Erland mengambil satu alat tes kehamilan, dia pun membantu memeriksa cara penggunaannya.

"Oh, ini disarankan untuk menggunakannya di pagi hari, kamu bisa mencobanya besok pagi kalau begitu, sebelum memakan apapun, agar air senimu tak terkontaminasi dengan zat makanan yang masuk ke tubuhmu," ucap Erland.

Briel menghela napas.

"Baiklah," ucap Briel dan meletakan alat tes kehamilan itu di atas laci nakas.

"Ya sudah, istirahatlah. Tapi, apa kamu lapar? Kamu belum makan siang'kan?" tanya Erland.