webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
409 Chs

CWCVH PART 224

"Ini, ada seseorang yang mengirim ini untukmu," ucap Briel seraya menyodorkan sesuatu pada Erland.

"Apa ini?" tanya Erland seraya mengambil benda tersebut.

"Lihat saja," ucap Briel ditengah asiknya dirinya menyantap cake.

Erland melihat benda yang kini ada di tangannya. Ternyata itu adalah sebuah kartu undangan. Kartu undangan itu dari Prisa.

Ya, itu adalah undangan untuknya agar dirinya dapat hadir di pertunangan Prisa. Erland sedikit syok karena ternyata Prisa mengundangnya. Sebelumnya, dia berpikir Prisa takan mengundangnya.

"Aku ingat, sepertinya si Lely pernah bilang bahwa tak pernah ada wanita yang datang ke rumahmu sebelum aku datang ke sini," ucap Briel.

Erland mengerutkan dahinya melihat Briel.

"Jadi, bagaimana bisa kartu undangan pertunangan itu bisa sampai di rumahmu?" tanya Briel.

"Kamu bertanya padaku? Lalu, aku harus bertanya pada siapa? Aku bahkan tak tahu mengapa dia mengundangku," ucap Erland bingung.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com