webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
409 Chs

CWCVH PART 223

"Kalian memang memiliki selera yang sama," celetuk Feris.

"Kalian?" ucap Erland seraya mengerutkan dahinya.

"Ya, apa kamu tak tahu, kekasihmu itu akan bertunangan?" ucap Feris.

"Apa maksudmu?" tanya Erland bingung.

"Ah, maksudku mantan kekasihmu, Prisa. Dia akan bertunangan, gaun ini miliknya untuk pertunangannya nanti," ucap Feris.

Erland terdiam. Apa dia tak salah dengar? Prisa akan bertunangan? Tapi kenapa Prisa tak mengatakan apapun padanya bahkan keduanya sempat bertemu pagi tadi.

"Hem..." Erland bergumam, dia tak mengatakan apapun lagi.

"Sudahlah, gaun istrimu ini untuk sementara aku simpan dulu, kamu bisa mengambilnya bersamaan saat mengambil gaun pesananmu nanti," ucap Feris.

"Oke," ucap Erland seraya bangun dari duduknya.

"Aku tak ada urusan lagi, aku akan pergi!" ucap Erland dan berbalik akan melangkahkan kakinya.

"Hei! Apa kamu tak diundang ke pertunangan Prisa? Aku dengar, dia bertunangan karena dijodohkan," ucap Feris.

Erland menghela napas.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com