webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
409 Chs

CWCVH PART 212

Tok!

Tok!

Tok!

"Makanan?" ucap Erland dan Briel bersamaan.

Erland dan Briel bergegas merapikan pakaian mereka. Briel bergegas menuju sofa dan duduk dengan normal di sana. Sementara itu Erland bergegas membuka pintu dan tampaklah Donna membawa dua buah paper bag di tangannya.

"Pesananmu," ucap Donna seraya menyodorkan paper bag itu ke hadapan Erland.

"Apa kamu sudah makan siang?" tanya Erland seraya mengambil kedua paper bag itu.

"Hem..." Donna bergegas meninggalkan ruangan Erland.

Erland pun kembali masuk ke dalam dan menghampiri Briel di sofa. Erland meletakan kedua paper bag itu di atas meja.

"Em... Apa kalian menjadi sangat dekat?" celetuk Briel.

"Siapa?" tanya Erland bingung.

"Kamu dan Donna," ucap Briel.

"Entahlah, kami masih sama-sama menyesuaikan. Baginya juga pasti terasa canggung, karena di saat bersamaan menjadi sekretaris sekaligus adikku," ucap Erland.

"Kamu pernah mengatakan, kalau Donna tinggal di kost-kost 'an kan?" ucap Briel.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com