webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
409 Chs

CWCVH PART 211

"Kenapa lagi?" tanya Briel.

"Aku lupa, kita jangan terlalu dekat!" kesal Erland.

Briel mengerutkan dahinya.

"Kenapa memangnya?" tanya Briel bingung.

"Kamu sendiri tahu alasannya," ucap Erland.

Briel lagi-lagi mengerutkan dahinya. Entah hantu apa yang merasuki Erland? Sikapnya menjadi aneh sejak dirinya sampai di ruangan itu.

"Hei, apa di ruanganmu ada hantunya?" tanya Briel.

"Mana mungkin? Mana ada hantu?" ucap Erland tak habis pikir mendengar pertanyaan omong kosong Briel.

"Habisnya, sikapmu aneh sekali," ucap Briel dan pergi menuju sofa. Dia duduk di sana. Erland pun duduk di kursi kerjanya.

Melihat hal itu, Briel lantas kembali berdiri. Dia mendekati Erland.

"Coba kemari!" Briel merubah posisi wajah Erland yang sebelumnya melihat ke arah lain menjadi ke arahnya. Keduanya kini saling tatap.

"Apa kamu sedang menghindariku? Apa masih marah soal kejadian semalam?" tanya Briel.

"Tidak," ucap Erland dan bergegas menyingkirkan tangan Briel dari wajahnya.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com