webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
409 Chs

CWCVH PART 187

"Di dalam hatimu, apa sudah ada cinta yang tumbuh meski hanya sedikit saja? Atau sebaliknya, kamu tak juga merasakan apapun terhadapku?" tanya Erland seraya menatap Briel dengan dalam.

Jantung Briel berdegup cepat, apa yang harus dia katakan pada Erland sedangkan dia sendiri tak mengerti akan perasaannya terhadap Erland. Tenang, dan merasa sangat nyaman itulah yang Briel rasakan selama beberapa waktu terakhir ini bersama Erland. Briel tak tahu apakah itu artinya dia sudah mencintai Erland ataukah perasaan itu hanyalah sesaat. Dia tak ingin memaksakan untuk cepat menyimpulkan di tengah ketidak yakinannya akan perasaannya sendiri saat ini terhadap Erland.

"Apa kita bisa bicara nanti saja? Aku harus menyelesaikan cucian piringku dulu," ucap Briel mencoba mengalihkan perhatian Erland. Namun, Erland menggenggam tangan Briel yang masih sedikit basah akibat kegiatannya tadi.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com