webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urbano
Sin suficientes valoraciones
409 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

CWCVH PART 171

"Siapa kamu, ha?" tanya Erland seraya menunjuk Briel tepat di depan wajah Briel, Erland bahkan menatap Briel tajam.

Briel menaikan satu alisnya.

'Ada apa dengannya? Apa dia kerasukan?' batin Briel bingung.

Briel tersentak ketika Erland menangkup wajahnya dan memperhatikannya seperti tengah mencari sesuatu di wajah Briel.

"Sebenarnya, apa yang sedang kamu lakukan? Sikapmu benar-benar aneh sekali," ucap Briel tetapi tak ada perlawanan dari Briel. Briel hanya diam pasrah mendapatkan perlakuan Erland saat ini di wajahnya.

"Coba ulangi perkataanmu tadi!" pinta Erland.

"Yang mana?" tanya Briel bingung.

"Yang tadi, saat kamu mengatakan sesuatu sebelum aku mendorongmu," ucap Erland.

Briel terdiam mencoba mengingat apa yang dia katakan sebelum Erland mendorongnya tadi.