webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urbano
Sin suficientes valoraciones
409 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

CWCVH PART 170

"Ah, ya. Satu lagi, kamu bahkan lebih cantik saat kamu tak memakai pakaian, dan berada di bawahku!" celetuk Erland.

Plak!

Erland terkejut ketika Briel memukul kepalanya.

"Sial! Kamu benar-benar kembali ke wujud asalmu! Benar-benar kasar!" celetuk Erland.

"Kamu pikir aku siluman, ha?" geram Briel.

"Hem... Mungkin," ucap Erland.

"Dasar menyebalkan!" kesal Briel dan memalingkan wajahnya.

Kruyuk!

Briel dan Erland untuk sekilas saling melihat satu sama lain ketika mendengar suara perut keroncongan. Jelas sekali itu terdengar dari perut Briel.

"Apa kamu lapar?" tanya Erland.

"Menurutmu?" tanya Briel.

"Menurutku, iya," ucap Erland.

"Oh, tumben sekali kamu mengerti," ucap Briel.

"Astaga! Kenapa tak bilang sejak tadi? Kita bisa membeli makanan dulu sebelum masuk ke tol," ucap Erland.

"Apa kamu memberikanku kesempatan bicara? Kamu bahkan langsung menarikku pergi," ucap Briel.

"Hem... Tahan dulu, ya," ucap Erland.

Plak!