webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urbano
Sin suficientes valoraciones
409 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

CWCVH PART 169

"Hem... Aku memang sedang tidak baik-baik saja," ucap Briel yang seketika menunjukan wajah muram, dan matanya kembali memerah.

"Apa kamu mempercayaiku? Jika iya, maka aku siap mendengarkan keluh kesahmu. Tapi, jika tidak, maka lupakan saja. Cukup kamu pendam sendiri," ucap Erland seraya melepaskan Briel dari pelukannya.

Briel pun terperangah. Yang benar saja, dia yang merasa sedih seketika menjadi bingung melihat reaksi Erland yang justru acuh tak acuh padahal sebelumnya begitu keras kepala ingin tahu apa yang dia alami hari ini.

Bukankah seharusnya Erland memaksanya sekali lagi agar mau menceritakan keluh kesahnya? Ekspektasi Briel sama sekali tak sesuai kenyataan yang dia lihat di hadapannya mengenai reaksi Erland.

Briel menghela napas. Dia menjauhi Erland dan turun dari tempat tidur. Hal itu, membuat Erland tercengang. Apakah Briel benar-benar tidak mempercayainya sehingga benar-benar tak mau menceritakan apapun? Pikir Erland.