webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urbano
Sin suficientes valoraciones
409 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

CWCVH PART 142

Erland memperhatikan langkah Briel hingga Briel benar-benar keluar dari ruangannya. Setelah itu, dia bergegas menghubungi seseorang. Tak lama orang itupun menjawab panggilannya.

'Ikuti Briel, ambil potretnya setiap kali tindakannya mencurigakan. Jika ada pria yang bicara dengannya, lempar saja batu ke kepala pria itu. Lebih bagus jika kepala pria itu sampai gegar otak!' ucap Erland.

'Ha? Apa itu tak berlebihan, Tuan?' tanya orang itu terdengar syok mendengar apa yang Erland katakan.

'Lakukan saja seperti itu! Jangan protes!' ucap Erland tak terbantahkan.

'Hem... Baik, Tuan. Saya sudah mengikuti Nona Briel sejak di rumah, bukankah sekarang Nona Briel berada di kantor bersama Anda?' ucap orang itu.

'Sebentar lagi dia keluar dari kantor, kamu awasi dia baik-baik,' ucap Erland.

"Oh, ya!"

Brak!

Erland terperanjat saat tiba-tiba Briel kembali masuk ke ruangannya. Dia tak sengaja menjatuhkan ponselnya.