webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
409 Chs

CWCVH PART 139

Briel mencari Erland. Sejak tadi dia meninggalkan Erland dan kini tak melihat keberadaan Erland. Namun, mengingat kebiasaan Erland, sepertinya Briel tahu apa yang Erland lakukan saat ini.

Briel pergi mencari ruangan terbuka di vila itu. Dia menemukan sebuah taman yang terhubung dengan sebuah kolam renang. Benar saja, Erland ada di sana tengah merokok.

"Ehem!" Erland menoleh, dia bergegas melempar batang rokoknya dan menginjaknya.

"Hem... Sudah selesai?" tanya Erland.

"Ya, papi sepertinya masih ada urusan, sebaiknya kita pergi sekarang," ucap Briel.

"Oke, aku akan bertemu papimu sebentar, kamu tunggulah di mobil, aku harus pamitan, bukan?" ucap Erland seraya memberikan kunci mobilnya pada Briel.

Briel pun mengikuti perintah Erland, sementara itu Erland pergi menuju sebuah ruangan yang sebelumnya dia lihat dimasuki oleh Briel dan papi mertuanya.

Erland membuka pintu itu, tepat ketika dirinya akan masuk dan Bram pun berniat keluar dari ruangan itu.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com