"Langsung lo nilai? Bentar lagi bel, ntar—"
"Abis ini jam kos, tenang aja," ujar Rean memotong ucapan Rena.
Rena tak mengucapkan apa-apa lagi, dan melihat Rean yang sedang menilai jawabannya. Dia yakin kalau nilainya bagus, tapi dia tidak yakin kalau mendapatkan nilai 95. Perkiraan dia hanya mendapat 80, hanya bisa pasrah.
"Ren, kenapa tegang gitu?"
"Gimana nggak tegang, kalau nilai di bawah 95, otomatis malem ini gue enggak makan. Kan lo tau, gue enggak bisa masak, jadi gue cuma mau makan masakan lo," jawab Rena jujur dan membuat Rean tertawa kecil.
"Dasar!" gumam Rean.
Rena beranjak dari duduknya dan berjalan ke rak bagian novel dan komik. Dia mengambil beberapa series komik yang sampai sekarang belum dilanjut. Setelah itu, Rena kembali ke kursinya dengan meletakan buku komik itu.
"Abis ini ke kantin, yuk. Laper gue."
"Lo sendiri aja, gue enggak mau."
"Lo emang enggak laper?"
"Nggak."
"Serius? Lo juga belum sarapan tadi pagi."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com