webnovel

Aura Penakluk

" Kota diserang oleh ratusan monster !!! " Teriak Alpree yang tiba-tiba masuk kedalam ruangan.

" Apa !!! "

Slark kaget dan melebarkan matanya, ia lalu berpikir.

' Ratusan Monster ? Bagaimana bisa muncul tiba-tiba seperti ini ' Pikir Slark.

Anggota lain juga sudah berdiri dari tempat duduknya, mereka memasang wajah cukup jelek.

Slark berpikir sebentar ia lalu kembali bertanya kepada Alpree.

" Dari arah mana monster - monster itu muncul ? "

Tanya Slark kepada Alpree.

" Para Monster muncul dari Gerbang Utara, Barat, dan Selatan, dan juga aku takut serangan ini didalangi oleh seseorang, jika kita fokus kepada monsternya, mungkin saja mereka akan menyusup lewat dalam. " Jawab Alpree atas pertanyaan Slark.

Slark memegang dagunya dan berpikir.

' Jika monster datang dari 3 arah, seluruh total kami disini ada 12, dan masih ada kemungkinan penyusup masuk, kalau begitu. '

Slark lalu berbalik kearah para Anggotanya, ia pertama melihat ke Artas dan Rex.

" Kalian berdua, apakah kalian sudu untuk membantu pertahanan kota dari para monster. " Tanya Slark, Artas tanla ragu ragu mengangguk.

" Tentu saja, serahkan padaku. " Ucap Artas dengan senyum lebar diwajahnya, ia kelihatan polos namun pikirannya 180 derajat berbeda.

' Hehe, jika aku membantu mereka, mereka akan berhutang budi kepadaku, jika begitu akan lebih mudah untuk bergabung bersama mereka, hehe. '

Rex mengerutkan alisnya atas perilaku Artas, dia berpikir.

' Bukankah orang ini yang jelas jelas melawan tadi ? Ada apa tiba tiba. '

Slark yang mendengar jawaban Positive dari Artas tersenyum dan berkata.

" Terima kasih, aku sangat menghargai itu. "

Setelah itu ia kembali melihat ke arah Rex, menunggu jawabannya. Namun, berbeda dengan apa yang diharapkan oleh Slark, Rex berkata.

" Maaf saja, tapi, aku tidak sudi membantu Guild dimana ada orang yang seenaknya saja menculikku. " Ucap Rex sambil mengalihkan pandangannya ke Aurice.

Aurice yang menyadari bahwa dirinya yang salah, mengalihkan muka, dan bersiul seperti tidak pernah berbuat dosa.

* Whistle *

Rex hanya menghela nafas, lalu ia berencana berjalan pergi sebelum dihentikan oleh suara Slark.

" Tunggu dulu Rex, ada yang ingin aku bicarakan. " Slark memanggil sehingga Rex berhenti.

" Tidak ada lagi yang harus dibicarakan " Namun Rex kembali berjalan sebeljm langkahnya benar benar terhenti oleh perkataan Slark.

" Kau berasal dari Indonesia kan ? " Ucap Slark, mendengar itu Rex mengalihkan pandangannya dengan tajam, lalu berbicara.

" Lalu kenapa jika aku orang Indonesia ? " Tanya Rex dengan tajam, ia juga bahkan tidak tahu bagaimana Slark mengetahui bahwa Indonesia.

" Aku adalah Top Player di Indonesia, dan bertanggung jawab pada Tim Indonesia jika masuk ke 16 negara Turnamen dunia, jika kau mau membantu hari ini, aku akan memberikanmu slot untuk ikut dalam 30 pemain yang akan berpartisipasi, asalkan kau mencapai level minimum yang diterapkan. " Perkataan Slark, membuat anggota Indonesia seperti Aurice melebarkan matanya, ia lalu berbicara dan menyela Slark.

" Oi Slark, apa ma- " Namun, sebelum Aurice bisa menyelesaikan perkataannya, ia dipotong oleh Slark.

" Tenang saja, aku tahu kau akan senang dengan keputusanku nantinya. " Ucap Slark kepada Aurice, lalu ia kembali melihat Rex dan bertanya.

" Bagaimana ? Pertukaran yang sangat menguntungkan untukmu bukan ? "

Benar sekali, ini sangat sangat menguntungkan Rex, dia lalu berpikir.

' Awalnya aku bingung bagaimana cara untuk mendapat Slot turnamen, tapi seseorang menyajikannya dengan mewah seperti ini, orang bodoh mana yang tidak mengambilnya. ' Pikir Rex lalu ia melihat ke Slark.

" Baiklah, tapi ingat, Jangan ingkari janjimu. " Ucap Rex, Slark yang mendengar itu tersenyum dan menjawab.

" Tentu saja, aku tidak pernah menarik kata-kataku. " Ucap Slark, lalu ia berbalik kearah Anggota yang lain dan berbicara.

" Semua orang kita disini ada 12 orang ditambah Alpree, dan ada 5 hal yang harus kita lakukan, Yang pertama, monster dari arah Utara akan diurus oleh Aku, Aurice dan Groud, Monster dari arah Barat akan diurus oleh Artas, Laella, dan Dreim, dan monster dari Arah selatan akan diurus oleh Ethan, Rex, dan Iris, Kirana dan Alpree akan membantu para warga yang terluka, sedangkan itu Rinne, aku percayakan para penyusup kepadamu, itu saja, tidak ada protes, Bubar !!! " Ucap Slark dengan satu nafas yang membuat semuanya mengangguk.

""" Ya """"

Setelah itu, mereka semua pergi dengan regu masing masing, ke tempat bertugas masing-masing, dan Rex masih tersenyum dikarenakan keuntungan tak terduga hari ini, ia lalu berpikir.

' Kurasa datang kesini, tidak buruk juga. '

---------------------------------------------------------

( Gerbang Selatan Kota Rainmei )

Saat ini, Rex, Ethan, dan Iris berdiri diatas tembok Gerbang Selatan kota Rainmei, di depan mereka sekitar jarak 1 KM, para monster yang jumlahnya ratusan mendekat ke Kota.

" Oyy, Rex Yo, aku bertanya tanya dari tadi, tapi, Apa kelasmu yang sebenarnya ? " Tanya Ethan kepada Rex yang berada disampingnya.

" Ah, Kelasku cukup Unik, namun, lebih cenderung ke Mage. " Ucap Rex tanpa mengalihkan pandangannya dari gerombolan Monster.

" Itu artinya kelasmu bukan Mage biasa kan ? " Tanya Ethan dengan pandangan tertarik.

" Um, seperti yang kubilang tadi kelasku cukup Unik, peringkatnya sudah bukan ( Common ) lagi, tapi kau juga kan ? " Ucap Rex kepada Ethan, Ethan lalu tersenyum bodoh sambil mengaruk garuk belakang kepalany.

" Hehe, benar juga. " Setelah tersenyum bodoh, ia mengalihkan pandangannya kearah monster lalu memasang tatapan bingung.

" Tapi yah, aku heran bagaimana para monster ini bisa menyerang tempat kita seperti ini ? Apa ada kelas yang dapat mengendalikan monster seperti itu ? Bagaimana menurutmu Iris ? " Ethan bertanya kepada Iris yang berdiri di belakangnya.

" Um, itu juga menjadi pertanyaan dalam benakku, namun, urusan itu bisa kita pikirkan nanti, sekarang kita hanya harus fokus terhadap para monster didepan kita. " Ucap Iris menyiapkan busurnya.

" Oke ! " Ethan juga memanggil Tombaknya dari Inventory.

Rex tiba-tiba melompat sambil berbicara, kepada Ethan dan Iris.

" Kalau begitu aku yang akan memulai serangan pembuka. " Setelah itu Rex turun dan mendarat didepan gerbang.

Iris dan Ethan yang melihat itu kaget, Ethan lalu berteriak.

" Oi, Rex, Jangan gegabah, bukankah kau bilang kau itu Mage ?!!? " Ucap Ethan.

" Dia pria yang bodoh, aku bingung kenapa Slark mau sebegitunya membiarkan dia ikut. " Ucap Iris, ia lalu menatap Rex yang hanya berdiri, diam, saat ia sadar Gerombolan monster semakin dekat, ia lalu berbicara kepada Ethan.

" Bersiaplah. "

Namun, berbeda dengan harapan, Rex sudah punya Rencana Tersendiri, ia lalu mengaktifkan skill yang ingin ia coba secara aktivasi.

Saat monster semakin mendekat, mereka hanya berjarak 200 M dari gerbang, mereka melihat Rex dan dengan gila menyerbu kearahnya, namun hanya sepatah kata dari Rex yang membuat mereka semua berhenti.

" Tunduklah ! " Ucap Rex dengan dingin, seketika para monster berhenti menyerbu, dan berlutut, dan dengan susah payah mencoba berdiri kembali.

Ethan dan Iris yang mendengar Rex berbicara seperti itu awalnya menganggapnya bodoh, namun, saat melihat para Monster yang berhenti dan berlutut, mereka melihat Rex yang dengan senyum sombong menatap para monster.

Rex juga melihat Notifikasi di depannya.

[ Anda telah mengaktifkan Conqueror Will, beberapa monster tingkat rendah berhasil terkena Tekanan. ]

Itu adalah efek dari Kelasnya, Aura seorang Penakluk, Rex yang melihat cukup banyak monster berhasil lolos dari tekanannya, berbalik kearah Iris dan Ethan, yang mulutnya masih menganga kaget.

" Apa kalian berdua hanya ingin tervengong seperti itu, lihat, bebrapa monster besar berhasil lolos dariku, kita harus membunuhnya. " Setelah mengucapkan itu Rex menyerbu kearah monster yang masih berlutut untuk membunuhnya.

Ethan yang mendengar perkataan Rex sembuh dari lamunannya dan tersenyum pahit, lalu berkata kepada Iris.

" Kurasa kita yang bodoh, seharusnya kita tidak meragukan intuisi milik Slark, Ayo kita bantai monster itu Iris. " Ucap Ethan lalu ia juga terhun ke bawah, mencoba berurusan dengan monster yang lebih besar.

" Um, itu benar. " Setelah itu Iris juga menarik busurnya dan mengucapkan sepatah kata.

" [ Thousand Teardrops ] "

Pendek, karena listriknya udah bener jadi Update dah, Sorry ya kalo telat (^~^)

Aerercreators' thoughts