"Bram!" Papi Anita meneriakan nama Bram tepat di telinga Bram, membuat Bram seketika merasa syok. Sontak dia mengernyit, telinganya benar-benar terasa sakit. Bahkan seketika mendengung karena teriakan keras itu.
Bram pun langsung menjauhkan tubuhnya dari papi Anita. Bram menatap papi Anita, di mana kini papi Anita tengah menatapnya dengan nyalang. Bram sadar, papi Anita semakin marah setelah mendengar ucapannya. Namun, apa boleh buat? Dirinya tak bisa tinggal diam ketika sudah terlalu terusik.
"Terserah. Saya tak pernah bermain-main, Saya pun mengatakan kebenaran, bahwa Saya memiliki bukti kebusukan Anita! Apa Anda pikir, anak Anda itu begitu baik, ha? Bahkan setelah menikah dengan Saya, dia berani tidur dengan pria sampah!" teriak Bram.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com