Plak!
Bram terkejut ketika tiba-tiba saja Clara melayangkan tamparan ke wajahnya dengan cukup keras.
"Tak kusangka, baru siang tadi kamu memberikanku bunga, sekarang begini kelakuanmu? Apa sebenarnya mau mu, ha? Apa Anita saja tak cukup bagimu?" geram Clara.
Clara geram melihat kelakukan Bram. Dia ingat betul, siang tadi Bram mengirim sebuket bunga melalui kurir. Tak disangka, ternyata kelakuan Bram seperti itu. Bahkan apa yang Bram katakan di Bali pun, yang mana ketika itu Bram pernah mengatakan bahwa dirinya menginginkan Clara kembali, nyatanya hanya bualan semata. Dan yang membuat Clara semakin tak habis pikir, karena Bram membawa wanita lain ke dalam kediamannya, yang mana Clara berpikir bahwa Anita juga tinggal di kediaman itu.
Bram terdiam, dia menatap lekat wajah kesal Clara.
Sesaat kemudian Bram melangkahkan kakinya dengan santai ke arah lemari pakaiannya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com