webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
1020 Chs

III-37. Kumpulan Berandal Kecil

Mereka terdiam, berjalan ringan dan kian cepat menuju tempat duduk masing-masing. Aruna memang memiliki daya magis, ini sekedar persepsi Hendra. Persepsi pria jatuh cinta terkadang suka berlebih. Sampai tak sadar terlalu lama dia berdiri di sana dan sebuah sapaan yang mengusung tema ejekan terlempar untuknya.

Yang benar saja, Aruna menjulurkan lidah kepadanya. Seiring ujung jemari telunjuk menempel di pipi bagian bawah mata, yang kemudian dia tarik bersamaan dengan juluran lidah.

Aruna jelas mengejeknya setelah keberadaan Hendra tertangkap basah mengintip ruang kelas tempat istrinya mengajar.

Aruna tidak marah? Syukurlah.

Direlakan perilaku mengintipnya usai. Lelaki bermata biru akhirnya mundur dan memilih duduk pada bangku panjang yang terpasang di tepian teras kelas.

Hendra terduduk lama di tempat tersebut, mungkin sudah 30 menit dia mengamati gerombolan anak-anak memainkan bola mereka.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com