webnovel

Loading

Kali ini gadis itu diam—tak memberontak. Wajahnya memerah panik. Kenapa pacarnya seberani itu? Bukankah ini terlalu awal untuk menarik tali pembatas?

Adinata tahu, Ellera diam bukan karena tak menanggapinya dengan serius. Gadis itu justru berpikir keras dengan cara terdiam seperti itu.

"Ha-ha-ha...."

Adinata tawanya pecah. Cowok itu tak kuasa melihat ekspresi gadis yang teramat dicintainya wajahnya tiba-tiba mengeras panik. Dan ini pertama kali Adinata melihat Ellera yang dulunya sangat liar dan kasar, kini menjadi kalem semenjak bertemu dengannya. Dan menurut Adinata, gadis itu begitu lucu menggemaskan jika sudah mengeluarkan mode kalem.

Ellera menarik nafas dalam-dalam. Ia mencoba untuk terlihat biasa-biasa saja. Wajahnya tertoleh ke arah Adinata, kemudian senyumnya tersungging tipis. Ellera akan membalasnya. Gadis itu sadar telah dikerjain Adinata.

"Maksud kamu gini?" Ellera jari jemarinya nakal menyusuri pelataran perut Adinata yang membentuk roti sobek itu.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com