Septi datang ke arah Riski, dan menariknya ke tempat yang agak sepi, "Bagus. Lo berkembang dengans sangat pesat, Ris. Permainan lo dari waktu ke waktu juga sangat hebat, banyak perubahan posiitf di lo. Kejuaraan pertama dengan sepatu ini,"
"Iya, kak. Makasih, yaa." jawab Riski. Hatinya bergetar bukan main. Dekat dengan Septi seperti ini membuat Riski malu, apalagi Septi selalu membuatnya salah tingkah. Tapi di kali ini Riski tak boleh salah tingkah, ia harus bisa menjaga dirinya.
"Yasudah. Yuk gabung ke yang lain lagi," Septi kemudian berjalan ke teman-temannya lagi.
Sastro, Joko, dan Rudy menemui Riski yang sedang sendirian, karena masih terbayang ucapan Septi, apalagi ia akan mendapatkan hadiah lagi.
"Keren lo. Ciee juaraa." ucap Joko yang tiba-tiba mengagetkan Riski dari lamunannya.
"Apaa sih." kesal Riski.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com