"Kalian, udah kenal lama, ya?" Rima menatap Adel dan Rita bergantian.
"Dulu, kita satu SD. Pas SMP si Rita pindah ke Malang." tutur Adel.
Rima mengangguk mengerti.
Pandangan Rita mengarah pada meja inti Diamond.
"Mereka siapa? Ganteng-ganteng anjir!" pekik Rita tertahan.
"Itu inti Diamond. Jangan macem-macem, lo! Pawangnya galak-galak," jelas Adel.
"Yahh, baru mau gebet yang pake gelang item," kata Rita dengan raut wajah kecewa yang kentara.
"Bangke! Cowok gue itu!" ketus Rima, menatap tajam Rita yang ada di hadapannya.
"O-oh? Hehehe, enggak, bercanda." Rita cengengesan. "Kalo gitu, gue mau gebet, yang pake kalung aja."
"Gila, nyari mati, lo?" sarkas Adel.
Rita menatap Adel heran. "Kenapa, sih?"
"Itu Beckham, ketua Diamond. Jangan ngadi-ngadi, lo!" ujar Adel yang masih berusaha sabar menjelaskan.
"Ya, gak pa-pa. Ganteng, kok."
"Masalahnya, pawangnya serem. Mau di bantai, lo?" Rima melirik Bianca yang tetap fokus pada makanannya, tanpa peduli pada sekitar.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com