Hari ini,aku sedikit kesal pada Restu,sedari malam hingga pagi ini dia tidak menghubungiku.Berkali-kali ku tatap layar HP-ku tak kunjung muncul pesan ataupun telepon yang tertulis namanya.
"Apa yang terjadi denganmu? sampai siang gini tak ada kabar sekalipun."gumamku.Dan aku tak menyadari didepanku Lala sahabat dan teman perempuan satu-satunya dikampus ini memperhatikanku dengan cermat.
"Belum juga ada telepon darinya?"tanyanya.Dan mulutnya tak berhenti menyedot jus alpukat miliknya.Kami memang sedang berada di kantin kampus.
Aku menggeleng lemah,ada rasa kesal,marah juga khawatir.Sejak malam Restu tidak menghubungiku.Padahal biasanya dia yang paling demen banget ganggu tidur malam ku.
Berbeda dengan semalam aku terjaga karena dia tidak biasa tidak menghubungiku.karena gelisah dan khawatir sampai aku bergadang alhasil bibir mataku membengkak,mata perih dan terdapat lingkaran yg menghitam.
Aku sangat kesal dihari bersejarah ku jangankan mendapatkan ucapan ulang tahun yang romantis,dihubungipun tidak.Dalam hati bergumam tunggu saja nanti kalo bertemu kau akan mendapatkan balasan yang setimpal.
"aku lupa kasih tau..Yohan bilang katanya hari ini Restu ga masuk."
"Hah..beneran,La ?"aku kaget mendengarnya
"Kemarin dia ga ngomong apa-apa gitu?"tanyanya balik
"seingatku nggak.."terangku dan mencoba mengingat-ngingat
"Aneh...bener-bener aneh.."balasnya dan memandangku sambil mengerutkan alisnya"coba telepon dia deh..!!
Akupun memijit nomornya yang ku kasih nama *Bebs gantengku*..dan sayangnya dari semalam tidak aktif
"Apa yang terjadi dengannya ya?Tumben banget dia begini."keluhku dan memandang layar ponselku dengan tatapan prustasi
"Coba datangi rumahnya! barangkali dia sakit atau apalah."sarannya
"Aku tidak tahu dimana rumahnya."jawabku pelan
"Whattt...(jerit Lala keras dan spontan menutup mulutnya serta melirik beberapa mata yang melihatnya) kamu tuh pacaran sama Restu dari kapan sih?(lanjutnya dengan suara berbisik) perasaan kalian udah pacaran dari SMA,masa belum pernah kerumahnya?..sekalipun??"cercanya tak percaya
Aku menggelengkan kembali kepala dengan lemah yang dibalas tepukan jidat tangan Lala ke dahinya sendiri expresi tak percaya atas apa yang telah ia dengar
"Aneh banget deh sama hubungan kalian..aku bener-bener ..."tambahnya sambil geleng-geleng kepala
"Gini ya la,bukannya dia ga mau bawa ke rumahnya terus kenalin aku sama keluarganya.Sebenarnya hubungan kami belum diketahui oleh keluargaku aku melarangnya,kau tau sendiri bagaimana ayahku.Apalagi ayahku dan ayahnya adalah rekan bisnis."jelasku
"loh ayah kalian rekan bisnis?bukannya itu bagus.Setahuku setiap pemilik perusahaan lebih memilih menjodohkan anak-anak mereka untuk memperkuat bisnisnya.Apa salahnya kalian mencoba berterus terang pada keluarga masing-masing?"sarannya
"Dan kau tahu sendiri aku tidak pernah dianggap ayahku sebagai putrinya.Apakah mungkin ada peluang baik untukku."desahku lemas
"oh baby cantikku,semangatlah ingat pasti ada keajaiban untuk hubungan kalian.Dan aku berharap kalian sampai ke jenjang pernikahan."Diapun menggenggam erat jemariku untuk memberi semangat sebagai sahabat terbaikku
"Ya udah ayo kita pulang udah mulai menuju sore nih."ajaknya dan dengan cepat memasukan HP nya ke dalam tas
"kamu duluan saja."tolakku
"Jangan bilang kamu mau menunggunya sampai besok"Godanya
"kamuuu..."aku mendelik kan mata
"Aku duluan ya,Yohan sudah tak sabar menungguku di parkiran.kamu tahu sendiri bagaimana dia...Tapi aku pesan padamu sekali lagi (dia menatapku dengan seringai seakan menggodaku lagi)..Jika Restu tak kunjung menemuimu dan menghubungimu jangan sampai besok pagi aku masih menemuimu disini."
Lala pun pergi berlari dengan melambaikan tangan karena tahu aku pasti akan mencubitnya sebagai balasan keusilannya
Akupun kembali terdiam dalam kesendirian.Suasana kantin memang ramai namun diriku tetap merasa kesepian.Aku tetap menjadi gadis penyendiri hanya memiliki satu teman wanita Lala dan satu kekasih Restu.Aku tidak pernah bisa membuka diri seperti yang lainnya.Entahlah kenapa aku memiliki sifat ini.Padahal aku termasuk mahasiswi berprestasi,wajahku terkenal cantik banyak para mahasiswa yang berusaha ingin mengenalku karena mengagumiku namun aku selalu menutup diri bagiku memiliki Restu melebihi segalanya
Akhirnya aku mengalah dan memutuskan pulang .Dengan langkah yang lemah kubawa tubuhku menuju gerbang kampus.Karena hari ini Pak Tomo sang supir pribadi sedang cuti.Aku terpaksa naik taksi.Berbeda sekali kalo Maya tidak lagi liburan,bila sang supir cuti pasti tidak ada kata tidak dijemput.Ayah pasti akan mengganti dengan supir yang lainnya.Setidaknya aku lebih santai lagi untuk pulang.
Sesampai diluar kampus kulihat jam tanganku waktu sudah menunjukan pukul 03.00 sore.Dipastikan sebentar lagi jalan akan terkena macet total karena para pegawai dari semua perusahaan yang ada di kota ini dipastikan pulang kerja.Namun taksi tak kunjung lewat,hampir 30 menit aku duduk di halte bus menunggu taksi masih tidak ada lewat.Entah apa yang terjadi dengan hari ini.Kekasihku yang tiba-tiba menghilang entah kemana.Taksipun tak kunjung satupun datang.Ku ayunkan kedua kakiku dan menunduk memperhatikan sepasang sepatuku,sesaat kurasakan semilir angin yang menerpa wajahku dan menggerai beberapa helai rambutku.Damai rasanya walaupun diriku sendirian.menyenangkan juga tidak dijemput aku bisa menikmati hal-hal kecil ini..
Tiba-tiba sebuah mobil putih mungil berhenti didepanku dan spontan aku menatap kaca yang masih tertutup.Perlahan kaca itu turun dan terbuka tampaklah jelas terlihat senyuman dari bibir lelaki yang sejak semalam aku rindukan.
Walaupun rasa bahagia muncul dihatiku,ada rasa hati untuk balas dendam.Lelaki yang berada didalam mobil itu telah membuat dan kehawatiran sepanjang malam.
Akupun duduk terdiam dan memasang bibir cemberut serta mengalihkan pandangan ke lain arah mengacuhkannya.Dari sudut mataku terlihat senyuman manisnya dan turun menghampiriku.
"Maaf lama menungguku."ucapnya pelan
"Maaf aku sedang menunggu taksi.Pak Tomo lagi cuti.kau terlalu percaya diri.''jawabku ketus
"Tapi nona cantik apakah kau tidak tahu,sampai malampun kau takan melihat taksi lewat sini."balasnya dan masih berdiri santai didepanku
"Sok tahu kamu.."balasku masih ketus dan tetap memalingkan muka
"Nona cantik,apakah kau tau kalo ingin naik taksi bukan disini menunggunya,kau lihat (sambil menunjuk jalan pertigaan yang agak jauh dari halte dan akupun melihatnya) disitu kau baru akan menemukan taksi lewat.Karena jalur ini tidak bisa dilewati taksi."jelasnya
Pantas saja dari tadi tidak ada taksi yang lewat,ternyata jalur ini tidak dilewati taksi.Wajahku berubah memerah menahan malu,karena setiap hari aku diantar jemput,kadang bila kami kencan Restu yang antar,jadi aku tidak tahu jalur transportasi umum termasuk taksi.
"kalo begitu aku naik bus saja."aku tetap bersikukuh dalam pendirian
"Apakah nona cantik yakin dan tahu bus mana yang harus dinaiki.Sepertinya aku ragu ..."godanya kembali Restu tau aku pasti tidak akan tahu.dia terus saja tersenyum menggoda dan itu bikin aku gerah menahan rasa malu akan ketidaktahuanku.Rasanya aku sudah berubah menjadi kekanak-kanakan yang membuatku malu sendiri.
"Baiklah untuk kali ini aku ikut kamu."Akhirnya aku berdiri tegak menghadap pintu masih sok jual mahal,padahal aku menyerah,toh naik buspun aku tak tahu yang mana.Dengan cepat lelaki tertampan ku itu membuka pintu mobil bak seorang putri aku menaiki mobilnya masih tetap pasang wajah cemberut.
Setelah kami berada didalam mobil kamipun meninggalkan halte itu.Restu menyalakan musik untuk mencairkan suasana dan terlantun lagu *Akad* by Payung teduh.Akupun sedikit menikmatinya dan terbawa halusinasi oleh liriknya.Bayangan Restu melamarku dengan cara romantis.
"khayalan bodoh.."celotehku pelan
"khayalan apa nona cantik?" ternyata dia mendengarnya.sekali lagi membuat wajahku memerah.
"Kau salah mendengar tuan."jawabku masih ketus
"Aku rajin periksa telingaku ke klinik THT rasanya hasil akhir pemeriksaan kedua telingaku normal dan sehat."godanya dan tetap fokus menyetir
Akupun terdiam dan sedikit menyunggingkan senyuman karena merasa lucu mendengarnya
"Jangan bilang nona berkhayal..."sambungnya kembali dengan menyertakan senyuman
"Apa sih jangan berkata yang enggak enggak" responku dan mencubit lengan kirinya.
"aw..."jeritnya
Kami pun tertawa pada akhirnya akupun kalah.Restu tidak pernah bisa membuatku bertahan untuk marah dengan waktu yang lama.
"loh ini buka menuju rumahku."tebakku kaget
"Kau benar Nona cantik.."jawabnya
"kita kemana..?"tanyaku penasaran.namun dia hanya membalasnya dengan senyuman
Akhirnya mobil terparkir disebuah rumah berbentuk minimalis dan bercat putih.Aku masih duduk terpaku dan tersadar saat Restu membuka daun pintu mobil dan mempersilahkanku untuk keluar.
Akupun turun dan memperhatikan sekeliling yang berada di hadapanku.Di halaman itu terlihat kolam ikan kecil yang memiliki pancuran indah.terlihat gerakan air yang menggoyang oleh aliran air dan ikan koi.Taman itu indah sekali ditambah tertata bebatuan warna warni yang tersusun rapi yang dijadikan jalan setapak.disana terdapat bunga yang indah dan rumput-rumput yang didesain seindah mungkin.Ada kursi kayu terukir indah dan cantik.Aku bisa menebak dengan kursi itu saat -saat tertentu terduduk santai sambil merasakan semilirnya angin itu kegiatan yang paling aku sukai.
"Ini rumah siapa?"tanyaku setelah tersadar dari kekaguman taman itu
"Rumah kita kelak.aku rancang khusus untukmu dan bila nanti kita benar-benar menghuninya kau bisa mengubahnya sesuai keinginanmu."bisiknya
Kemudian dia menarik tanganku mengajakku memasuki rumah itu.Serasa mimpi disiang bolong setelah aku mendengarnya.Aku hanya bisa terdiam takjub dan memperhatikan gerak geriknya.Restu membuka daun pintu sebelah kanan dan terlihat dipulupuk mataku ada ukiran huruf MR jelas itu namaku dan namanya.Akupun tersenyum bahagia
Saat terbuka aku dikejutkan oleh kue tar yang terletak di meja dengan tulisan ''Selamat Ulang Tahun Sayangku Merisa"...spontan aku menutup mulutku tanda terkejut
"Kau mempersiapkan semua ini."selaku dengan mata berkaca-kaca
Restu mengangguk dan menarik lenganku lembut agar aku masuk ke dalam rumah.Desain didalam sungguh menakjubkan,semuanya sesuai impianku Restu benar-benar mendesainnya sesuai keinginanku.Aku dibuat terharu dan sekali lagi takjub
"Alamat ulang tahun..alamat ulang tahun..bahagia sejahtera ...selamat ulang tahun..Selamat ulang tahun kekasih tercantikku."Restu bernyanyi dan menyodorkan kue tar yang tertancap lilin menyala.Sebelum meniupnya kupejamkan mataku sesaat dan berdoa dalam hati "Ya Tuhan,tetaplah kau satukan kami untuk saling menyayangi dan mencintai disetiap ulangtahun ku."ku tiup lilinnya dengan disertai senyuman bahagia.
"Makasih kau telah memberikan perhatian yang sangat berkesan sekali."bisikku pelan dan sedikit ingin menitikkan air mata.
Restu meletakkan kue tar dan menyodorkan sebuah kotak kado "bukalah.."pintanya
akupun menerimanya dan membukanya.untuk ke -2 x nya aku terkejut.kulihat kalung berbandul berlian dan sebuah cincin.Aku tidak bisa berkata-kata.
Restu mengambil kalung itu dan memakaikannya dengan lembut dileherku,aku merasa berada didalam cerita drama romantis.beginikah rasanya mengalami moment seperti ini.Dan dengan lembut diapun memakaikan cincin itu dijari manisku pas sekali.
"Kau tampak cantik ."bisiknya
"Jadi dari semalam kau tak menghubungiku untuk memberikan semua kejutan ini."
Restu mengangguk dan akupun spontan memeluknya erat.Perlahan wajah kami berhadapan.tatapan kami beradu sangat intens,jantungku serasa berdetak tak karuan,tatapannya begitu menusuk,hawa tubuhnya seakan memberikan energi panas.Aku terlena dan terbuai saat ini.
Kamipun semakin mendekap erat,spontan ku gigit bibir bawahku,Restu menyeringai.Dan dengan cepat bibir nya mendekat lebih dekat kamipun terbawa oleh suasana yang tak bisa kami tolak,dalam dekapan yang begitu erat,dalam kehangatan yang begitu menggebu dan dalam asmara yang begitu memanas.semuanya membuat kesadaran kami hilang.Entah dari kapan mulainya akupun tersadar.perlahan ku buka mata,terlihat jelas langit-langit kamar putih bersih.kulirikan mataku ke arah kiri terlihat lampu kamar yang bercahaya redup.Apa yang terjadi alam sadarku mulai bangun.Sekali lagi dengan perlahan ku lirikan mataku ke arah kanan,aku spontan menoleh terlihat jelas wajah tampan kekasihku yang tertidur lelap dan kurasakan kepala ini bersandar dilengan kirinya yang polos tanpa sehelai kain.Kucoba beranikan diri melihat ke tubuhku.
Apa yang telah kami lakukan...???
kejutan apa lagi ini..???
Kulihat jam dinding waktu menunjukan jam 11.00
Spontan aku terperangah...
dan terbangun ....
"Celaka papa pasti akan murka...!!!"