Beberapa saat kemudian, Tiara datang ke ruang tamu sambil membawa nampan berisi empat gelas teh hangat. Ia menyajikan minuman itu kepada tamunya.
Setelah itu, Tiara meninggalkan ruang tamu tanpa tahu apa yang sedang dibicarakan oleh mereka.
Sebelum meninggalkan ruang tamu, Tiara melirik Arya yang juga sedang melihatnya. Arya memberikannya senyum yang manis. Seketika itu Tiara menjadi salah tingkah sehingga ia bergegas pergi dari ruang tamunya lalu masuk ke kamar.
"Ya Allah ... Ada apa dengan hatiku? Baru pertama kali aku melihat senyum Dokter Arya, seketika itu jantungku langsung berdetak tidak karuan, tapi kenapa dia datang ke rumahku tiba-tiba? Kira-kira ada urusan apa dia sama Ayah?"
Tiara bertanya-tanya pada dirinya sendiri sehingga ia tidak bisa berpikir apa pun. Ia juga lupa dengan mimpinya semalam sebab dia tidak pernah berpikir kalau orang yang dimaksud oleh suara itu adalah Arya, bahkan dia tidak berani mengharapkan itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com