Dengan hati-hati Carolline memberikan darah segar itu para Alexander dengan memasukkan pelan ke mulut Alexander.
Setelah selesai memberikan darah segar pada Alexander, Caroline menatap wajah Alexander yang masih belum sadar.
"Putri Carolline, kita akan menunggu di ruang pertemuan saja sekaligus membahas tentang kedatangan Ratu bulan hitam yang pasti akan datang ke sini dalam waktu dekat." ucap Panglima Laurent merasa lega tidak terjadi sesuatu yang membahayakan nyawa Alexander.
Carolline menganggukkan kepalanya.
Setelah semua keluar dari kamar, Carolline kembali fokus menatap wajah Alexander yang masih tenang dalam tidurnya.
Setelah beberapa jam kemudian, Carolline melihat Alexander membuka matanya dan melihat ke arah Carolline dengan pandangan tak berkedip dan mata yang merah.
Carolline menelan salivanya merasa takut apa yang dipikirkannya akan menjadi kenyataan kalau Alexander akan berubah menjadi vampir murni yang tidak punya perasaan dan hati.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com