Pegawai baru yang kini bekerja di perusahaan itu bernama Nathanael Lodrick. Salah satu anak jurusan digital marketing di universitas yang sama dengan Enrique dan Moniq. Kebetulan di perusahaan sedang membutuhkan posisi penting di bagian SPV Purchasing sehingga James menempatkannya dibagian ini yang menurutnya pegawai tersebut akan lebih mengerti teknik pemasaran dan pembelian dan lebih mengerti akan hal – hal negosiasi. Ketika ditanya bagaimana ia mengetahui mengenai informasi lowongan pekerjaan ini, ia hanya menjawab melalui situs website lowongan pekerjaan yang ia temui ketika ia sedang melakukan pencarian informasi seputar lowongan pekerjaan. Ia mengaku bahwa saat ini ia sangat membutuhkan pekerjaan untuk membiayai kebutuhan kedua orang anaknya yang sedang sakit sementara dirinya masih pengangguran dan istrinya sendiri sudah tiada sejak melahirkan anak keduanya hanya karena ia tidak mampu membiayai operasi istrinya yang sebenarnya sudah dalam keadaan sekarat karena tidak mampu untuk melahirkan dengan cara normal. Ia memohon iba kepada James agar bisa memberikannya kesempatan untuk mendedikasikan dirinya, apalagi setelah setahun belakangan ia kehilangan pekerjaan karena terjadi PHK besar - besaran di kantor tempatnya bekerja dulu membuatnya kesusahan untuk menafkahi kedua anak – anaknya. Merasa iba, James pun mempertimbangkan dan akhirnya memberikannya kepercayaan itu karena setelah dilihatnya semua data – data masa perkuliahan, Nathan cukup jago dan mendapatkan prestasi yang juga cukup memuaskan. Meskipun ia sempat gagal dalam tes tertulis sebelumnya, namun akhirnya ia berhasil lulus dari seleksi wawancara secara lisan karena memang terbukti ia lebih mahir dengan keahlian berbicaranya daripada secara teori tertulis. Sehingga menurut James, posisi yang cocok untuknya adalah dibagian ini.
Bagaikan mendapat durian runtuh Nathan merasa sangat berterima kasih kepada James yang telah memberikannya kesempatan untuk bergabung di perusahaan raksasa ini dan mau mempercayakannya untuk sebuah posisi yang cukup menjanjikan pula. James hanya tidak punya pilihan lain karena mereka sudah sangat membutuhkan karyawan baru untuk mengisi posisi ini dikarenakan karyawan yang sebelumnya sudah pensiun sementara proses pemasaran dan pembelian material untuk produk digital mereka sudah sangat genting dan berkembang semakin pesat sehingga mau tidak mau mereka harus segera mencari karyawan baru yang sesuai dengan bidangnya itu dan menurutnya tidak ada lagi yang kualifikasinya sesuai dengan bidang itu sejauh ini setelah ia menyeleksi beberapa data para pelamar kerja sehingga akhirnya ia mempercayakan posisi itu pada Nathan. Apalagi menurut James, mahasiswa mahasiswi yang merupakan lulusan dari universitas adiknya itu pastilah orang - orang yang cukup berbakat. Barang kali saja ia merupakan salah satu teman mereka atau mungkin setidaknya mereka pernah melihatnya di area perkuliahan semasa itu pikirnya. Setelah menandatangani kontrak kerja dan beberapa administrasi, kini Nathan pun sudah resmi menjadi bagian dari perusahaan tersebut. Perlahan namun pasti, ia pun mulai menjalankan misinya. Tidak ada satupun orang yang menyadari atau mengetahui siapa Nathan sebenarnya.
Seiring berjalannya waktu, James semakin mempercayai Nathan dalam urusan manajemen pembelian dan pemasaran karena menurutnya performa kerja yang dilakukan oleh Nathan selama ini cukup bagus dan memuaskan lalu ia pun memberitahukan hal ini kepada Enrique dan mengenalkannya kepadanya bahwa pegawai yang baru bekerja tidak berapa lama inilah yang telah mampu mengelola dan mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pembelian dan pemasaran itu hingga mereka bisa meraup keuntungan yang lebih berlipat ganda. Sungguh manajemen yang bagus. Ia merasa bangga kepada James yang telah mampu memilih karyawan yang cukup handal dan cakap dalam bidang tertentu. Ia tahu bahwa ia akan selalu bisa mengandalkan kakaknya itu. Enrique merasa perlu berterima kasih kepada usaha dan kerja keras James, Nathan dan semua karyawan lainnya yang juga tidak kalah handalnya, hingga walaupun perusahaan masih tergolong baru, namun berkat kerja keras mereka semua, perusahaan mampu berdiri dan berjalan bahkan berkembang pesat dalam setahun belakangan, dan berbagai kendala yang terjadi pun dapat segera diatasi sehingga ia meminta James untuk mengatur suatu acara gathering yang akan jatuh tidak lama lagi dan akan ditetapkan pada tanggal yang bertepatan dengan hari pernikahannya serta hari berdirinya perusahaan dan juga ulang tahun putri kesayangan mereka satu – satunya yang semuanya ia miliki dalam hidupnya dalam kurun waktu tiga tahun berturut – turut, serta untuk merayakan hari kebersamaannya dengan para staf kantor sebagai ungkapan terima kasih dan tanda apresiasi atas jasa mereka yang telah sangat bersumbangsih kepada perusahaan ini.
Waktu yang dinanti – nanti pun akhirnya tiba. Acara gathering Anniversary dua tahun berdirinya perusahaan, anniversary pertama pernikahan Enrique dan Moniq serta acara ulang tahun Baby Ivy yang digelar mereka pada malam itu cukup meriah dan dihadiri oleh seluruh staf kantor Lunatech. Mereka merasa bangga kepada Enrique, selaku CEO dari perusahaan yang kini namanya tengah melejit di seantero negeri. Sementara para karyawan kepercayaan ayahnya, pun mengakui kehebatan dan kecerdasan Enrique yang tidak jauh berbeda dari ayahnya meskipun bukanlah hubungan sedarah. Untuk memeriahkan acara, Moniq pun turut menjadi bagian dari pengisi acara dengan memainkan pianonya yang sudah membawa namanya menjadi seorang pianis terkenal di seluruh mancanegara. Siapa yang tidak kenal Monique Keithleen, pianis yang sangat handal dalam permainan berbagai jenis lagu dengan julukan tangan seribunya karena ia mampu menguasai teknik permainan tangannya ketika memainkan berbagai jenis lagu dengan begitu cepatnya dalam hitungan detik. Para tamu seakan tersihir oleh keindahan akan aura yang terpancar dari diri Moniq, baik dari segi kecantikan, penampilannya yang begitu berkelas serta kepiawaiannya bermain piano. Setelah permainan Moniq yang luar biasa hingga memukau para penonton berakhir, sembari menggendong Baby Ivy, Enrique pun segera melayangkan sebuah kecupan penuh cinta kepada Moniq dihadapan semuanya sebagai ungkapan terima kasihnya atas pertunjukan sang istri yang begitu luar biasa. Enrique menyatakan bahwa Moniq dan Baby Ivy adalah dua anugerah terindah dalam hidupnya yang dititipkan kepadanya, juga tidak lupa Enrique memberikan apresiasi terbesarnya atas anugerah lainnya yang selama ini telah sangat berjasa begitu besar kepadanya dan orang yang selalu mendukungnya dalam segala hal sejak ayahnya tiada hingga ia bisa meraih kesuksesan sampai saat ini.
Nathan yang melihat hal tersebut dari kejauhan merasakan darahnya kini mendidih hingga seribu derajat celcius sehingga ia tidak sadar bahwa gelas minumnya yang sejak tadi dipegangnya hancur berkeping - keping pada genggaman tangannya hingga membuat kegaduhan dan keramaian di tengah acara. Nathan yang kaget pada saat bersamaan segera menyadari tindakannya dan ia segera berpura - pura untuk pingsan. Enrique dan James yang menghampiri Nathan begitu terperanjat melihat tangannya yang berlumuran darah lalu memutuskan untuk segera membawanya ke ruang istirahat. Mau tidak mau, acara pun harus segera dibubarkan. Atas bantuan beberapa karyawan kepercayaan, mereka pun segera meminta maaf atas ketidaknyamanan tersebut serta segera mengamankan keadaan dan membubarkan semuanya, sementara Enrique dan James terlihat sibuk memanggil dokter kepercayaan keluarga mereka untuk segera menangani Nathan. Setelah dokter tiba dan mulai mengobati luka di tangannya, dokter pun mulai mencabuti beling - beling kaca yang sempat menancap pada telapak tangan Nathan dan mengobati luka tersebut serta segera memberikan obat resep untuk mengobati lukanya. Sementara Nathan yang berpura - pura pingsan sedari tadi harus menahan kepedihan atas luka yang dibuatnya sendiri ketika beling dicabut keluar dari tangannya yang terus mengucurkan darah. Semua ini akan terbayarkan suatu hari nanti pikirnya. Lalu selang beberapa saat Nathan pun mulai kembali menyadarkan dirinya dan menanyakan apa yang telah terjadi pada dirinya. Setelah Enrique menjelaskan dan menanyakan kembali bagaimana bisa gelas tersebut pecah ditangannya, membuat Nathan sedikit gugup dan ia hanya menjawab dengan seadanya. Ia hanya mengaku bahwa ketika hendak memegang gelas tersebut tiba - tiba tangannya merasa kaku dan kebas lalu tidak menyadari bahwa mungkin karena terlalu kuat memegang gelas tersebut hingga akhirnya pecah dan membuatnya tak sadarkan diri seketika. Setelah selesai, Nathan meminta izin pulang karena ia sudah tidak tahan dengan keadaan disekitarnya. Sebenarnya Enrique telah meminta kepada Nathan untuk menginap di rumahnya namun Nathan menolak dengan alasan tidak ada yang menjaga kedua orang anaknya. Tidak ingin memaksa Nathan, akhirnya Enrique pun mengizinkannya pulang. Enrique lalu menanyakan pendapat James mengenai kejadian barusan yang menurutnya sedikit ganjal. James pun berpendapat yang sama namun karena tidak ingin memperpanjang masalah mereka mencoba untuk berpikir positif bahwa mungkin saja Nathan memang sedang kelelahan karena selama ini selain harus merawat kedua anaknya yang sedang sakit, ia juga harus sering lembur dan keluar kantor untuk melaksanakan pekerjaannya. Sesampainya di rumah yang tidak berlokasi jauh dari kantornya dan ketika melihat kedua anaknya yang sedang tertidur pulas, tiba – tiba saja semua bayangan kebahagiaan Enrique dan keluarganya begitu memenuhi pikiran Nathan, hingga ia tidak sanggup lagi untuk menahan rasa sakit yang telah ia pendam selama ini dan membuat dirinya membanting semua barang yang ada di sekitarnya. Ia begitu murka hingga berteriak sendiri lalu melampiaskan semua rasa benci dan kesalnya sendiri. "Awas aja. Kalian semua akan habis ditanganku satu per satu. Rasanya aku sudah tidak sabar untuk menunggu dan melihat kehancuran kalian semuanya. Tunggu saja pembalasanku." Setelah puas berteriak, ia membuka topeng kulit yang dipakainya dan kini wajah aslinya pun terlihat dengan sebuah senyum yang penuh dengan kelicikan dan dendam yang membara. Wajah asli yang memiliki sorot mata dingin dan sinis, yang akan mengingatkan James dan Enrique pada seseorang suatu hari nanti.