webnovel

Bab 14

arya dan lidya keluar dari butik dan menuju restoran untuk makan. lidya hanya menatap kosong dan mengaduk-aduk makanan yang dipesankan arya. ya arya sengaja memesankan lidya makanan karena lidya belum makan. lidya hanya diam sejak kejadian di butik tadi.

arya sangat sedih melihat lidya yang sekarang, tetapi dia tidak dapat berbuat apa-apa. di saat seperti ini lidya pasti lebih ingin sendiri dan tidak ingin di ganggu. arya mengerti perasaan lidya, karena dia tau lidya sangat mencintai rahman.

sesampainya di depan rumah terlihat rahman sedang menunggunya. lidya segera turun dari mobil dan meminta arya untuk pulang. karena tidak ingin arya tahu kisah cintanya yang sangat menyedihkan ini.

untuk apa anda ke sini? "tanya lidya tegas.

lidya maafkan aku. " rahman berusaha memegang tangan lidya tetapi tidak berhasil.

untuk apa meminta maaf? saya bukan siapa-siapa untuk anda. jika tidak ada hal lain saya masuk ingin istirahat. "lidya

tunggu lidya. "rahman memegang pergelangan tangan lidya

sebenarnya aku di jodohkan ayah, ayah ingin menikahkan aku dengan annisa. tetapi aku tidak mencintainya, aku hanya mencintaimu. "rahman

apa kau bilang? mencintaiku? "lidya tersenyum sinis

apa kau pernah mengatakan hubungan kita kepada ayahmu? " tanya lidya

rahman hanya tertunduk mendengar pertanyaan lidya.

dari awal kau sudah tidak memperjuangkan cinta kita, untuk apa meminta maaf. semua telah terjadi, lusa kau akan menikah dengan dia. cintailah dia, buat dia bahagia dan jangan pernah mengecewakannya. mulai sekarang jangan pernah temui aku lagi. anggap saja kita tidak pernah mengenal sebelumnya. " lidya segera masuk meninggalkan rahman yang mulai lemas dan berlutut karena kakinya sudah tidak kuat untuk menopang.

lidya benar, rahman tidak pernah mengatakan hubungan mereka dengan ayahnya. dia hanya bercerita kepada nita pada saat ayahnya masuk rumah sakit. dan itu sudah terlambat, karena ayahnya sudah tidak dapat di bantah. sedikit membantah saja ayahnya akan tambah parah. sekarang yang rahman bisa hanya menyesalinya.

arya yang menyaksikan kejadian itupun tenang melihat lidya yang kuat dan tegar. dalam hatinya arya ingin selalu melindungi dan membuat lidya bahagia. arya mengendarai mobilnya kembali ke rumah.

sampai di rumah arya segera masuk ke kamar mandi membersihkan dirinya. setelah selesai dengan acara mandinya,arya keluar menggunakan piyama berwarna coklat. arya merebahkan tubuh di kasur empuknya. dia terus memikirkan bagaimana keadaan lidya. apakah lidya akan melakuakan hal-hal yang mengerikan?. arya terus sibuk dengan pikirannya, karena lelah arya mulai terlelap.

keesokan paginya lidya sudah bangun dan mengenakan pakaian rapi ingin berangkat ke kantor. di depan rumah arya sudah menunggu untuk menjemput lidya.

lidya meluar dengan wajah ceria seperti biasa, seperti tidak terjadi sesuatu. arya yang melihatnya merasa kaget sekaligus senang. karena lidya tidak terpuruk dengan keadaan. arya segera menghampiri lidya dan memintanya untuk masuk ke mobil. awalnya lidya menolak, dengan sedikit rayuan arya akhirnya dia menerimanya.

lidya masuk mobil dengan arya yang membukakan pintu untuknya. lidya sadar sikap arya seperti sedang mengejarnya. tetapi dia tidak menanggapi, mungkin itu hanya pikirannya tidak sesuai dengan kenyataan.

sampai di parkiran arya juga membukakan pintu untuk lidya. karyawan yang melihat merasa iri kepada lidya dan ada juga yang merasa mereka pasangan yang cocok. setelah mengucapkan terimakasih, lidya berjalan menuju ruangannya. lidya bekerja seperti biasanya, tetap teliti dan cepat.

jam makan siang lidya hanya diam di ruangannya tanpa ada niatan untuk makan.

tok tok tok

suara ketukan pintu menyadarkan lidya.

masuk. " ucap lidya

arya masuk dengan membawa dua porsi makan siang. dia tau lidya pasti tidak akan keluar untuk makan karena kesedihannya. arya sengaja beralasan untuk menemaninya makan siang agar lidya mau makan walaupun hanya sedikit. berkat rayuan arya akhirnya lidya memakan habis makanan yang arya bawa.

saya sudah memakannya pak, bapak silahkan kembali ke ruangan. saya akan melanjutkan pekerjaan saya. " lidya dengan nada yang kesal

ya lidya kesal karena arya memaksanya untuk makan. tapi dalam hati lidya bersyukur karena masih ada orang yang peduli kepadanya.

hari pernikahan.

lidya pagi pagi sudah siap memakai kebaya yang ia beli. dan menambahkan sedikit riasan di wajahnya dan rambutnya di biarkan tergerai indah.

tok tok tok

lidya berjalan membuka pintu, terlihat arya dengan setelan jas dan kemeja yang senada dengan lidya. arya sengaja memilih baju yang senada dengan lidya agar terlihat sebagai pasangan yang serasi.

mereka berangkat ke pernikahan laras terlebih dahulu, karena lidya ingin menyaksikan akad nikah sahabatnya itu. tidak lama mereka sampai di kediaman laras, tampak dari kejauhan keindahan dekorasi yang berwarna nude. lidya segera mencari dimana ruang rias laras. dia tidak sabar melihat laras menjadi pengantin.

sampai di depan ruangan itu tangan lidya di gandeng oleh arya. arya yang sedari tadi melihat lidya yang begitu semangat khawatir lidya akan terjatuh karena dia sedang memakai kebaya dan sepatu hak tinggi.

tok tok tok

seorang wanita membuka pintu untuk lidya dan arya, terlihat dari pantulan cermin wajah laras yang sangat cantik dengan riasan yang elegan dan rambut yang tertata rapi. kebaya putih tulang dengan bagian belakang yang panjang dan kain batik sebagai rok menambah kesan anggun laras. lidya melihat sahabatnya dengan tatapan kagum.

" kapan aku bisa bertemu dengan pria yang tulus dan akan memperjuangkan aku?. " lidya dalam hati

lidya tersadar dari lamunannya ketika ada suara ketukan pintu.

tok tok tok

" nak laras, akad sudah akan di mulai. apakah sudah bisa keluar sekarang? " tanya seorang dari balik pintu.

" ayo ras kita ke luar. " ajak lidya

lidya menuntun laras sampai di tempat akad, laras duduk di sebelah calon suaminya, dan lidya memasangkan selendang putih menutupi kepala bagian belakang mereka berdua. setelah itu duduk di samping arya.

sejak tadi arya memperhatikan lidya, ia merasa ada yang mengganggu pikiran lidya. gimana tidak, hari ini adalah hari pernikahan sahabatnya dan juga pernikahan pria yang sangat dia cintai. arya menggenggam tangan lidya dengan lembut, lidya yang terbawa suasana akad menerima genggaman tangan itu. arya sangat senang karena lidya tidak menolaknya. dan akhirnya lara saksi mengucapkan kata "SAH" lidya dan arya ikut senang dan terharu menyaksikan acara akad itu. tak terasa air mata mengalir di pipi mulus lidya, arya yang melihat segera mengambil tisu dan mengusap air mata lidya.

"selamat ya ras udah jadi istri orang, semoga kalian bahagia dan segera di karuniai keturunan. aamiin " lidya memeluk laras

" aamiin, makasih yaa, semoga kamu juga bisa cepet ketemu sama jodoh kamu ya lid. " laras

" happy wedding ya laras " arya

" terimakasih pak " laras

" kita pergi dulu ya ras, aku ada acara lain lagi. " lidya pamit

"yahh ko cepet banget si udah mau pergi" laras

"iya, kita mau ke acara pernikahan mas rahman. " lidya dengan senyum yang dipaksakan.

laras segera memeluk lidya, dia tau saat ini perasaan lidya sedang bercampur senang dan sedih.

" lebih baik kamu tidak usah datang lid. " saran laras

Terimakasih yang sudah baca cerita aku sampai sejauh ini, semoga kalian suka yaa 🥰. tolong supportnya biar bisa semangat buat cerita yang lebih baik. sekali lagi terimakasih... BIG LOVE 💖