webnovel

Cinta Seumur Jagung dan Semanis Gula

"Bagi dua ramuan pemikat ini dengan adil. Setengahnya harus kamu minum sampai habis. Setengahnya lagi harus kamu berikan pada targetmu." Anggun berencana membuat Rangga terpikat padanya. Caranya memang salah. Namun, saat Rangga bertengkar hebat dengan Mila. Anggun pikir itu adalah waktu yang paling tepat untuknya mencuri kesempatan. Badai. Anak cupu dan menyebalkan di kelasnya, Anak laki-laki ceroboh itu tidak sengaja meminum sebotol air yang sudah Anggun racik bersamaan dengan ramuan pemikat itu. Sasaran Anggun jadi berpindah. Namun bukannya menyebabkan Badai jadi naksir berat padanya. Ramuan itu justru membuat tubuh Anggun dan Badai saling tertukar. Jadi, bagaimana keduanya menjalani kehidupan sekolah dalam situasi rumit tersebut. Hingga Badai harus berjuang mati-matian untuk melindungi Anggun. Begitu juga sebaliknya. "Aku adalah pacar Anggun. Jadi siapa yang berhak melarangku untuk ada di dekatnya!" Sonny, kakak Anggun tanpa sengaja mendengar pengakuan Badai. Dia sontak berdiri menghadang Badai dan menarik tangannnya. "Dia adikku! Jadi aku berhak ikut campur. Jadi, sejak kapan kalian berpacaran??" Anggun dalam kemalangannya hanya bisa mendesah panjang dan berserah. "Aku akan membuat perhitungan denganmu. Jadi perbaiki kondisi ini. Dan luruskan kesalahpahaman ini!" Badai sama sekali tak merasa bersalah. Dia butuh alasan untuk bisa menjaga tubuh dan kehormatannya saat Anggun menggunakan tubuhnya. Dia juga tidak bisa membiarkan lebih banyak orang mengenali wajahnya. Badai. Anak laki-laki dengan banyak rahasia. Bagaimana dia menjalani rencana kehidupan damai sekolahnya? Anggun. Anak perempuan nakal. Dan mudah berbuat onar. Sampai-sampai menggunakan trik curang untuk merebut hati Rangga. Lalu pada akhirnya tertimpa masalah besar. Bagaimana dia bisa merelakan cinta pertamanya. Lalu, bagaimana juga dia mempertahankan predikat unggulnya di sekolah jika Badai bahkan menolak untuk membantunya! - Story n Cover by Jessclace -

jessclace · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
119 Chs

117 Bisa Gila

Rangga menggeleng menghadapi kelakar Sonny.

"Jangan buat aku malu, Son! Mila terlalu berhati lembut. Jadi kupikir, dia akan ketakutan bila kamu menyerangnya lebih dulu!"

Sonny mengangkat kedua tangannya.

"Baik. Aku menyerah. Dan aku tidak akan memaksamu! Aku hanya penasaran akan sampai kapan kamu curi pandang terus ke arahnya. Kemudian, kamu pikir suatu saat dia tidak akan tahu?"

Rangga menunduk. Dia tak berpikir sampai sejauh itu. Namun sudah beberapa kali Rangga mengajak Mila mengobrol saat mereka tak sengaja berpapasan.

"Kita sering bertemu tanpa sengaja. Padahal kelas kita ujung dan ujung."

Mila selalu ramah menyapa Rangga. Begitu pula dengan Rangga yang sengaja mencuri perhatian darinya. Beberapa kali sering melewati kelas Mila dan pura-pura tak sengaja berpapasan dengannya.

Rangga agaknya malu mengakui kebetulan yang dia buat-buat.

"Kamu... ingin pergi ke kantin?"

Mila menggeleng.

"Aku harus menyerahkan tugasku lebih dulu ke ruang guru. Baru kemudian pergi ke kantin."

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com