webnovel

Cinta Seumur Jagung dan Semanis Gula

"Bagi dua ramuan pemikat ini dengan adil. Setengahnya harus kamu minum sampai habis. Setengahnya lagi harus kamu berikan pada targetmu." Anggun berencana membuat Rangga terpikat padanya. Caranya memang salah. Namun, saat Rangga bertengkar hebat dengan Mila. Anggun pikir itu adalah waktu yang paling tepat untuknya mencuri kesempatan. Badai. Anak cupu dan menyebalkan di kelasnya, Anak laki-laki ceroboh itu tidak sengaja meminum sebotol air yang sudah Anggun racik bersamaan dengan ramuan pemikat itu. Sasaran Anggun jadi berpindah. Namun bukannya menyebabkan Badai jadi naksir berat padanya. Ramuan itu justru membuat tubuh Anggun dan Badai saling tertukar. Jadi, bagaimana keduanya menjalani kehidupan sekolah dalam situasi rumit tersebut. Hingga Badai harus berjuang mati-matian untuk melindungi Anggun. Begitu juga sebaliknya. "Aku adalah pacar Anggun. Jadi siapa yang berhak melarangku untuk ada di dekatnya!" Sonny, kakak Anggun tanpa sengaja mendengar pengakuan Badai. Dia sontak berdiri menghadang Badai dan menarik tangannnya. "Dia adikku! Jadi aku berhak ikut campur. Jadi, sejak kapan kalian berpacaran??" Anggun dalam kemalangannya hanya bisa mendesah panjang dan berserah. "Aku akan membuat perhitungan denganmu. Jadi perbaiki kondisi ini. Dan luruskan kesalahpahaman ini!" Badai sama sekali tak merasa bersalah. Dia butuh alasan untuk bisa menjaga tubuh dan kehormatannya saat Anggun menggunakan tubuhnya. Dia juga tidak bisa membiarkan lebih banyak orang mengenali wajahnya. Badai. Anak laki-laki dengan banyak rahasia. Bagaimana dia menjalani rencana kehidupan damai sekolahnya? Anggun. Anak perempuan nakal. Dan mudah berbuat onar. Sampai-sampai menggunakan trik curang untuk merebut hati Rangga. Lalu pada akhirnya tertimpa masalah besar. Bagaimana dia bisa merelakan cinta pertamanya. Lalu, bagaimana juga dia mempertahankan predikat unggulnya di sekolah jika Badai bahkan menolak untuk membantunya! - Story n Cover by Jessclace -

jessclace · Urbano
Sin suficientes valoraciones
119 Chs

078 Pertandingan Wajib

Dari sisi tempat duduknya, Anggun merasa iba pada Badai. Dia sudah dengar gosip selingan yang ramai dibicarakan oleh anak kelas lain tentang tes keanggotaan yang Erick adakan secara tiba-tiba di lapangan basket beberapa waktu lalu.

Erick mengajak Badai berduel. Tapi Badai menolaknya. Erick menawarinya menembak bola ke ring. Badai ternyata gagal melakukan apa yang Erick harapkan. Hanya saja, jarak yang Badai ambil sangat beresiko.

Tak seorang pun dari anggota tim, bisa mencetak angka dari jarak sejauh itu. Tapi, Badai berhasil membuat bola yang dia lempar mencium ring setelah mengenai papan ring dan berputar-putar di atas ring. Lalu keluar dari jalur ring.

Padahal siapapun saat itu berpikir bola akan masuk mulus tanpa adanya kesulitan. Erick beberapa kali juga terus membujuk Badai melakukan shooting ulang.

"Kak.." Badai melakukan jeda sebentar setelah membaca tatapan peringatan dari Erick yang sudah menyuruhnya bicara non-formal demi sebuah tujuan.