Anggun menatap kosong ke arah Demitri setelah duduk di dalam mobil. Anggun mulai menebak-nebak apa kiranya yang akan dilakukan oleh Badai jika dia menghadapi situasi tak terduga ini. Anggun bahkan meniru cara angkuh Badai duduk sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
"Demitri. Aku sudah sampaikan padamu untuk tidak sembarangan muncul di sekolahku. Apa kamu lupa hal itu?"
Anggun percaya aktingnya sempurna. Hingga Demitri tak punya pilihan lain, selain menunjukkan rasa bersalahnya secara terus terang.
"Ya, Tuan. Tapi, saya sudah berulang kali mencoba menghubungi Anda. Namun, Anda tak juga menjawab panggilan dari saya."
Anggun terdiam.
Baginya, ponsel Badai seperti bukan miliknya. Jika bukan karena alasan penting seperti dia butuh mengirimkan pesan rahasia pada Badai. Anggun tak akan bersusah payah meladeni notifikasi apapun yang muncul dari ponselnya. Karena dia sudah mengaktifkan mode silent tanpa getar di ponsel canggih itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com