webnovel

Cinta Serumit Rumus (Four love)...

"Aku tidak egois? Jika mencintai mu adalah sebuah kesalahan maka melepaskanmu adalah kebenaran" _Kirana Winata_ "Sahabat atau cinta? Sahabat lebih berharga dari cinta yang hanya memberi sejuta luka.." _Melisa Putri_ "Biar luka menyertai ku,setidaknya aku tau apa balasan mencintai mu..." _Revan Wijaya_ "Mengagumi mu dalam diam adalah cara mencintaimu yang paling dalam.. Entah kau akan kumiliki,atau hanya akan menjadi sebuah mimpi..." _Afian Herlando_

Nurfadila_alfhun07 · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
116 Chs

Chapter 92

🍁🍁🍁

Motor Revan berhenti tepat didepan gerbang rumah Kirana .

Setelah mesin motor mati,Kirana segera turun dan melepas helm nya.

"Yuk mampir..."Sahut Kirana.

"Gue..."

"KIRANA!!!!"Teriak kay histeris dari dalam rumah yang membuat Revan tidak jadi melanjutkan ucapannya.

Mereka hanya menoleh kearah pintu rumah,dimana saat pintu itu terbuka kay segera berlari kencang kearah mereka seperti bocah yang bahagia melihat sesuatu yang ia tunggu telah datang.

Setelah berdiri didepan mereka berdua,kay menatap Nyalang kearah Revan.

Sebelum ia memaki dan menghajar Revan,Kirana segera memeluk tubuhnya erat.

"Maafin Kirana...karena udah bentak abang,gue udah salah...!"lirih Kirana tulus.

Kay mengernyit kan alisnya dan merasa bingung dengan tingkah Kirana yang tiba tiba meminta maaf padanya.

padahal sedari tadi ia sudah was was bahwa setelah pulang Kirana akan memaki nya habis habisan,dan bahkan akan membencinya untuk waktu yang lama.

"Maksud loe?"tanya Kay bingung.

Kirana melepaskan pelukannya dan tersenyum kearah kay yang semakin membuat nya kebingungan.

"Setelah dijelasin Revan...gue sadar... kalau semua yang loe lakuin itu demi kebaikan gue..kalian gak mau kalau kesehatan gue memburuk... harusnya gue gak egois dan pahamin penderitaan kalian juga...jadi... gue minta maaf udah terlalu egois...."jelas Kirana.

Hati kay langsung terenyuh, mendengar penuturan Kirana barusan.

"Maafin gue juga ya...gue udah bohong sama loe.."jelas kay sambil memegang pundak adiknya itu.

"Iya gpp..untuk seterusnya gue gak mau ada kebohongan apapun lagi yang loe sembunyiin dari gue...dan loe juga gak perlu pisah rumah lagi sama kk angle...ntar loe dikirain DUDA lagi.."jelas kirana sambil menunjukkan seringai nya.

"Anjir...masih muda dah loe doain Duda aja gue!"pekik kay merasa kesal.

"Makanya gak usah drama!"ketus Kirana sambil menoyor jidat kay.

"Njir!"kay memekik saat melihat tangan tidak berdosa Kirana menoyor jidatnya seenaknya.

Hahhahaa...

Tanpa basa basi Kay langsung menjitak kepala Kirana.

Pletakkk....

"Aw...kok loe jitak gue sih,makin amnesia gue ntar...."sahut Kirana sambil mencebikkan bibirnya.

Revan hanya tertawa tipis melihat kekesalan Kirana yang tampak menggemaskan dimatanya.

"Itu hukuman buat loe karena bolos dari kampus Hari ini, Yaudah gue mau masuk dulu..mau jumpain binik gue..."sahut kay datar dan berjalan meninggalkan mereka yang masih mematung didepan gerbang.

"Kk angle ada disini!" teriak Kirana senang.

"Iya..buruan masuk...biar makan bareng..sekalian tuh ajakin temen lu!"Sahut kay yang agak samar karena sudah menjauh dari mereka.

Revan mengernyit kan keningnya dan merasa tidak percaya dengan apa yang barusan ia dengar dari mulut kay.

"Loe dengar kan Abang gue barusan ngomong apaan...loe masuk..kita makan bareng,motor loe tinggal disini aja,ntar dijagain sama pak satpam!"Sahut Kirana.

Revan yang masih bingung segera turun dari motornya dan mengikuti arah jalan Kirana.

***

Kirana dan angle sedari tadi hanya bersenda gurau sambil menikmati makanan mereka sebagai keluarga yang sesungguhnya.

sedangkan kay hanya memasang wajah kesal,karena sejak tadi namanya dibawa bawa dalam candaan kedua wanita tersebut.

lain hal nya dengan Revan yang terdiam canggung sambil sesekali menyuapi nasi kedalam mulutnya.

"Kalau mau tambah lagi,tinggal ambil aja van..gak usah sungkan!"seru kay masih dengan wajah datarnya.

"Iya bang..."Sahut Revan canggung, karena ini pertama kalinya ia masuk kedalam rumah Kirana dan bahkan makan bersama mereka.

Ceklek....

Pintu rumah terbuka paksa dan menampilkan afian yang datang dengan wajah gusarnya.

"Loe gak ngabarin gue kalau Kirana udah pulang!"pekik afian yang saat itu tidak tau bahwa mereka semua sedang makan bersama.

Deg...

Afian mematung melihat Revan yang sedang makan didekat Kirana,dimana biasanya dirinya lah yang ada disana.

Hati afian sedikit teriris dan menatap kecewa kearah kay.

Kay yang mengerti perasaan afian saat ini, tidak bisa berkata apa apa lagi.

Ia pun sebenarnya tidak menginginkan kehadiran Revan,namun dia juga tidak ingin Kirana akan salah paham lagi terhadap dirinya.

"Gue udah pulang,loe gak usah repot repot nyari gue!"sahut Kirana sambil mengunyah makanannya dengan kesal.

melihat Kirana yang mendadak kesal dan afian yang mematung sambil menatap kecewa kay.

Angle segera mengalihkan suasana dengan beranjak dari kursinya dan berpindah kesebelah kanan kay.

"Ayo Fian..makan bareng..

Pasti kamu laper abis pulang dari kampus terus nyariin Kirana..."jelas angle canggung.

Afian menahan sesak didadanya,dan berjalan kearah kursi yang ditinggalkan angle, tepatnya disebelah kanan Kirana.

Sedangkan Revan yang duduk disebelah kiri Kirana hanya diam dan tidak ingin berbicara sepatah kata pun.

🍁🍁🍁