✨✨✨
Kirana duduk ditepi danau sambil melamun,tatapan kosongnya menunjukkan kerapuhan dan kekecewaan nya yang mendalam.
"Nih..minum dulu,biar loe agak tenang!"Seru seorang cowok sambil menyodorkan botol air mineral dingin kehadapan Kirana.
"Thanks!"Sahut Kirana mengambil alih botol tersebut dan segera meneguknya dua kali.
Cowok itu tersenyum dan segera duduk disamping Kirana .
"Gue gak habis pikir sama semuanya!"seru Kirana sendu.
"Udah lah Ra.. mungkin mereka juga terpaksa ngelakuin itu..."sahut cowok tersebut yang tak lain adalah Revan.
"Didunia ini..cuma dia yang gue percaya melebihi apapun...tapi kenapa dia tega bohongin gue!"pekik Kirana sambil menatap kesal Revan.
Revan tersenyum dan mengelus pundak Kirana berusaha untuk menegarkan gadis rapuh tersebut.
"loe kan lagi amnesia...jadi mungkin mereka gak mau ngambil resiko besar buat membahayakan kesehatan loe..."jelas Revan santai.
"Dengan cara BOHONGIN gue!"tekan Kirana dengan tatapan nyalangnya.
"Ra...bohong demi kebaikan itu bukan kejahatan...lagian kenapa loe semarah itu sama Abang loe..."lirih Revan.
"Karena dia udah buat gue kecewa!"bantah Kirana.
Revan menggeleng sambil tersenyum hangat kearah Kirana yang tampak emosi.
"Loe kebayang gak sih Ra... seberapa sakitnya Abang loe,saat bohong tentang pernikahan nya cuma buat loe...dia rela jauh dari istrinya cuma buat loe..."jelas Revan.
Deg...
Kirana tertunduk sejenak,dan sedikit merenungi senyum pahit yang selama ini disembunyikan oleh Abang nya.
Hanya karena merasa kecewa,dia tidak tau rasa sakit apa yang telah dilalui oleh keluarga nya hanya untuk menjaga kesehatan nya.
"Tapi kenapa mereka gak jujur aja..."lirih Kirana sendu.
"Ya karena mereka gak mau loe banyak mikir tentang semuanya...mereka mau loe tau semuanya saat loe bener bener sembuh..."jelas Revan lagi.
Hati kirana serasa berkecamuk setelah sadar bahwa apa yang dilakukan Abang nya tidak lah salah.
Harusnya ia bangga pada abangnya yang rela menyakiti dirinya sendiri hanya untuk menjaga dirinya.
"Gue jahat banget sama Abang gue!"seru Kirana sambil tertunduk.
Deg...
Revan tidak tega melihat Kirana yang saat ini tertunduk sambil menahan tangis.
Sebelum gadis itu meneteskan air matanya, Revan segera merengkuh nya erat.
Dan membiarkan Kirana meledakkan tangisnya dalam pelukan hangatnya.
Hiks...hiks...hiks...
Revan memeluk Kirana erat,dan merasakan sesak yang menyeruak dalam hati Kirana.
walaupun Revan pernah membenci nya,namun ia tidak pernah berniat untuk membuat gadis mana pun bersedih .
Kini Revan sudah mengerti Kirana,gadis kuat dan cuek yang selama ini dijauhinya.
ternyata hanyalah gadis rapuh,yang berpura pura tegar untuk menutupi semua masalah dan kesedihan nya.
***
Kirana menyeka air matanya sambil membelakangi Revan.
Ia merasa malu karena menangis didepan orang lain selain Abang nya.
Sementara Revan merasa canggung dan membuang pandangan nya kearah danau.
"Van..."panggil Kirana sambil duduk menghadap dirinya.
"Ya?"Sahut Revan sambil menoleh kearah Kirana yang masih sesenggukan.
"Gue...hiks...gue boleh minta ... bantuan sama loe?"tanya Kirana canggung.
"Apa Ra..apa yang bisa gue bantu buat loe..."sahut Revan tulus.
"Bantu gue buat inget semuanya...mau itu kenangan pahit ataupun manis..gue gak mau ada sedikitpun yang terlewat..."jelas Kirana.
Deg...
Nafas Revan serasa tercekat setelah mendengar kan permintaan Kirana.
karena untuk mengembalikan ingatan bahagia Kirana hanya afian lah yang tau,Revan tidak pernah mau tau tentang dirinya dan hanya memberikan luka yang membekas dihati gadis itu.
"Kok loe diem...loe gak mau bantuin gue?"tanya Kirana kesal.
"Gue..."
Revan tidak tau harus menjawab apa pada Kirana,jika ia menolak maka Kirana akan merasa kecewa nantinya .
Karena saat ini hanya dirinya lah yang dipercaya oleh Kirana.
Tapi dilain sisi Revan juga tidak tau harus membantu kirana untuk mengingat kenangan yang mana.
"Loe beneran gak mau bantu!"tekan Kirana.
"Gue akan berusaha buat bantu ingatan loe pulih..."Sahut Revan dengan perasaan tertekan.
"Makasih ya van...cuman loe yang bisa gue percaya buat saat ini...dan gue harap loe gak ngecewain gue kayak yang lain..."ucap Kirana sambil tersenyum hangat untuk pertama kalinya kepada Revan.
✨✨✨