webnovel

Cinta Serumit Rumus (Four love)...

"Aku tidak egois? Jika mencintai mu adalah sebuah kesalahan maka melepaskanmu adalah kebenaran" _Kirana Winata_ "Sahabat atau cinta? Sahabat lebih berharga dari cinta yang hanya memberi sejuta luka.." _Melisa Putri_ "Biar luka menyertai ku,setidaknya aku tau apa balasan mencintai mu..." _Revan Wijaya_ "Mengagumi mu dalam diam adalah cara mencintaimu yang paling dalam.. Entah kau akan kumiliki,atau hanya akan menjadi sebuah mimpi..." _Afian Herlando_

Nurfadila_alfhun07 · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
116 Chs

Chapter 25

🫂🫂🫂

Esok harinya...

Kirana datang kekampus telat,hal itu ia sengaja karena belum siap bertemu dengan melisa dan revan.

Saat itu kirana membaca buku novel diperpustakaan yang agak sepi.

Lalu seseorang datang dan menggebrak mejanya dengan kuat,hal itu membuat semua orang yang ada diperpustakaan kaget dan menatap kearah kirana.

Brakk!!!

Revan berdiri didepan kirana dengan tatapan tajam yang menusuk.

Kirana hanya mengeryit kan dahinya bingung,sekarang apalagi yang diinginkan pemuda ini setelah kemarin ia memakinya habis habisan.

Kirana menutup buku novelnya malas dan menatap revan dengan wajah datarnya.

"Mau apa lagi loe!"ketus kirana dengan berani.

Revan mengepalkan kedua tangannya yang bertumpu diatas meja.

"PUAS KAN LOE SEKARANG!!"Pekik revan dengan rahang nya yang mengeras.

Kirana semakin mengernyit bingung,memangnya hal apa yang sudah dilakukannya hingga ia harus merasa puas,tidakkah revan tau,ia berusaha dengan keras untuk menyembuhkan luka hatinya akibat dirinya.

Dan sekarang,kesalahan apalagi yang diperbuatnya hingga membuat pemuda itu kembali memarahinya?

"Gue gak ngerti sama ucapan loe!!"bantah kirana dan kembali membaca bukunya.

Namun Revan merampas buku itu dengan kasar dan melemparnya kesembarang arah.

"Loe jangan pura pura bego....gue tau tipe kayak loe itu gimana!!...disaat semuanya udah hancur loe nyantai nyantai disini nikmatin kemenangan loe,EGOIS banget sih loe!!"teriak revan.

Napas Kirana langsung memburu dengan emosi yang naik turun,kali ini ia tidak akan membiarkan revan menyakiti hatinya lagi,bahkan luka yang diberikan revan kemaren belum juga sembuh.

lantas ia harus menerimanya lagi,TIDAK mungkin!!

Brakk!!!

kirana berdiri sambil menggebrak meja dengan kuat dan mengabaikan tatapan orang orang yang sedang menonton pertengkaran mereka berdua.

"Cukup!!...berhenti ngatain gue egois!!"bantah kirana.

"Hahaha...kenapa,panggilan itu emang cocok buat loe kan!!....setelah loe ngelukain hati sahabat loe sendiri,loe berusaha celakain orang yang loe suka karena nolak cinta loe...dan nyuruh orang buat mukulin dia...(tersenyum sinis),loe bayar berapa sih tuh orang!...dan sekarang loe nyantai nyantai duduk disini dan mengabaikan semua kejadian yang ada,semalam loe kemana gak datang,loe pasti party party kan ngerayain kemenangan loe,DASAR EGOIS!!!"Hardik revan dengan smirknya.

Bahu kirana mulai bergetar,ia benar benar tidak sanggup menahan lukanya lagi,jika tau akan seperti ini,ia tidak akan pernah mencintai revan,biarlah ia terus bertengkar dengannya,tapi kejadian seperti sekarang tidak akan pernah terjadi .

Kirana menunduk dengan bahu bergetar dan kedua tangan yang mengepal.

lalu seseorang datang dan menariknya dalam dekapannya,orang itu tak lain adalah afian.

Yang sedari tadi ikut menonton pertengkaran mereka,namun ia memberikan kesempatan pada kirana untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.

Sampai hal tak diinginkannya terjadi,bahu kirana bergetar,itu artinya gadis itu sedang menahan tangisnya,afian tidak akan membiarkan orang lain melihat kerapuhan gadis nya.

Afian memeluk erat kirana dan mengabaikan tatapan semua orang yang bingung dengan jalan permasalahan mereka .

Hiks..hiks..hiks..

Kirana mulai meledakkan tangisnya yang teredam didalam pelukan afian,namun tetap saja bahu bergetarnya membuat semua orang tau bahwa ia sedang menangis,termasuk revan yang tertegun melihat kirana menangis untuk pertama kalinya.

Deg....

"Kirana menangis?"

Batin revan

Namun emosinya kembali memuncak saat melihat afian memeluk kirana dengan erat,kejadian kemarin kembali berputar dikepalanya.

revan kembali emosi dan mengabaikan perasaannya yang sedikit sakit saat melihat kirana menangis karena ulahnya.

"Wah..wah...datang juga pahlawan loe,ehh..pahlawan atau bukan ya,kayaknya orang bayaran loe deh ra,hebat juga Ya loe,nyewa afian buat mukulin gue,dan sekarang loe bayar dia buat ada disaat loe butuh kasih sayang,benar benar EGOIS!!!"Hardik revan dengan senyum sinisnya kearah mereka berdua.

Afian melepaskan perlahan pelukannya dan menatap wajah kirana,ia menghapus air mata kirana yang terus mengalir tapi kali ini tanpa isakan.

Lalu afian menatap revan tajam dan segera menerjang tubuh revan hingga revan tersungkur kebelakang.

Brukk!!!

Afian kembali memberi bogeman mentah tepat didekat luka revan yang bahkan belum sembuh.

Bugh!!!

Sudut bibir revan kembali terkoyak dan mengeluarkan darah segar .

Kirana kaget dan segera menarik afian yang ingin kembali menghajar revan dengan membabi buta.

"Stop fian..pleasee..stopp!!"pekik kirana sambil menarik lengan afian.

Revan tersenyum sinis sambil mengusap kasar darah yang ada disudut bibirnya.

"Hahaha...ternyata loe setega ini ya sama orang yang loe cintai cuma karena dia gak nerima cinta loe..hahaha...loe puas kan sekarang!!"Pekik revan dengan smirknya.

Kirana menghela napas berat dan mencengkram kuat pergelangan tangan afian.

Hal itu membuat afian kembali menatap tajam revan dan hendak mengoyak mulut laknat revan.

Tapi kirana menahan tangannya dan menggeleng pada afian.

"Kita pergi dari sini!"titah kirana sambil menarik tangan afian kuat.

Afian hanya menurut dan membiarkan kirana menarik tangannya.

Belum melangkah jauh,kirana berhenti dan berbalik badan menghadap revan.

"Loe benar van,gue puas banget dengan semuanya,dan gue gak perlu nyewa afian buat semua itu..karena dia ngelakuin itu semua tulus ke gue!...dan satu lagi,JATUH CINTA sama loe itu KUTUKAN TERBURUK buat gue,gue bahkan menyesal udah ngasih cinta gue keorang kayak loe...Hh!!"tegas kirana dan pergi berlalu bersama dengan afian.

Afian tersenyum mendengar perkataan kirana barusan yang lebih seperti penekanan pada revan.

Ia senang bahwa kirana sadar cintanya diberikan pada orang yang salah .

Setelah mereka pergi,revan berdiri dan menatap kepergian mereka berdua. IP

Entah kenapa kata kata kirana barusan membuat dadanya sesak,ntahlah mungkin ia merasa dihina sekarang.

🫂🫂🫂