webnovel

Cinta Serumit Rumus (Four love)...

"Aku tidak egois? Jika mencintai mu adalah sebuah kesalahan maka melepaskanmu adalah kebenaran" _Kirana Winata_ "Sahabat atau cinta? Sahabat lebih berharga dari cinta yang hanya memberi sejuta luka.." _Melisa Putri_ "Biar luka menyertai ku,setidaknya aku tau apa balasan mencintai mu..." _Revan Wijaya_ "Mengagumi mu dalam diam adalah cara mencintaimu yang paling dalam.. Entah kau akan kumiliki,atau hanya akan menjadi sebuah mimpi..." _Afian Herlando_

Nurfadila_alfhun07 · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
116 Chs

Chapter 18

"Saat raga ingin bersama,tapi kau

malah mencegahnya"

Revan Wijaya 💚

🖤🖤🖤

Melisa berlari kearah taman belakang kampus,ia duduk disebuah kursi taman dan menangis disana.

Ia tidak tau,sudah berapa kali kirana merasa tersakiti karena dirinya.

Ia tidak pernah tau,sudah berapa kali kirana menahan sakit hatinya dan tetap bersikap baik padanya.

Melisa kini merasa dirinya tidak pantas disebut sebagai seorang sahabat yang baik.

Karena seorang sahabat akan ada disaat sahabatnya senang maupun sedih.

Namun dirinya tidak pernah ada disaat kirana sedih,bahkan penyebab kesedihan kirana sendiri karena ulahnya.

"Maafin aku ra,hiks..hiks..aku gak tau kalau kamu suka sama dia..hiks..hikss..!"seru melisa sambil menangis.

Melisa menundukkan kepalanya agar orang orang tidak tau bahwa ia sedang menangis saat itu.

Hiks..hiks..hiks..

Seseorang datang dan memegang perlahan bahu melisa yang bergetar karena menangis.

"Loe kenapa mel?"tanya orang tersebut yang tak lain adalah revan.

Sejak kelas berakhir revan berusaha mencari keberadaan melisa kemana mana,dan akhirnya ia menemukan gadis ini sedang duduk ditaman,tapi dalam keadaan menangis.

Hal itu membuat hatinya bertanya tanya,siapa yang telah membuat melisanya menangis .

Melisa menatap sendu revan dengan air mata yang terus mengalir,melihat wajah revan dan membayangkan ucapan erika dan teman temannya tadi yang mengatai dirinya teman egois.

Membuat dirinya kembali meledakkan tangisnya,hal itu membuat revan semakin bingung dan mulai khawatir.

Revan menarik tubuh melisa kedalam pelukannya dan berusaha memberikan ketenangan untuk nya.

Namun Melisa malah diam membeku dan merasa kaget.

Dan bayang bayang wajah kirana tersakiti kembali berputar dikepalanya.

Hal itu membuatnya mendorong paksa tubuh revan hingga pelukannya terlepas.

Revan mengernyit bingung dengan sikap melisa ,dan melihat tatapan sendu nya yang berubah menjadi tatapan amarah.

"Mel...!"panggil revan dengan nada cemas dan bingung.

Melisa menghapus kasar air matanya dan langsung mengatupkan kedua telapak tangannya didepan revan seperti sedang memohon.

"Tolong....jangan terlalu perhatian sama aku!..dan tolong jangan terlalu dekat sama aku!!"mohon melisa dengan berat.

Revan semakin tidak mengerti dengan sikap melisa yang mendadak berkata seperti itu pada nya,padahal saat itu mereka sedang tidak bertengkar.

"Loe kenapa Mel?,gue ada salah apa,gue minta maaf kalau gue ada salah!"seru revan dan berusaha memegang tangan melisa.

Namun melisa segera menepis kasar tangan revan dan semakin menatap marah kearahnya.

"Aku gak mau kita terlalu dekat van.karena--karena--hiks..hiks..karena ada orang lain yang akan tersakiti!"jelas melisa sambil kembali meledakkan tangisnya.

Revan semakin merasa bingung dengan penjelasan melisa,siapa yang tersakiti jika mereka bersama?

"Gue bener bener gak ngerti sama penjelasan loe mel..siapa yang tersakiti?...mel please..gak usah mikirin orang lain!"bujuk revan dan berusaha menenangkan melisa.

"DIA BUKAN ORANG LAIN ,VAN!!"Bentak melisa untuk pertama kali nya.

revan terdiam mendengar bentakan melisa untuk pertama kalinya.

pasti ada alasan besar yang membuat melisa sampai semarah itu padanya.

Revan berusaha membuat melisa tenang ,namun melisa malah menghindari nya saat berusaha mendekat.

"Aku mohonnn!!...kita jangan dekat dekat lagi..aku gak mau dia sakit hati lihat kita,aku gak mau dia jauhin aku karena ini,aku gak mau kehilangan SAHABAT aku...!"lirih melisa.

"Yang loe maksud siapa sih mel,Gue gak ngerti!"tekan revan.

"Kirana!!"pekik melisa dan kembali terduduk dikursi,dirinya benar benar tidak sanggup saat mengucapkan nama kirana.

Revan terdiam sejenak dan berusaha mencerna penjelasan melisa sedari awal.

"Kenapa kirana harus sakit hati ngeliat kita berdua mel,kenapa!!"tekan revan.

Melisa berusaha menjawab pertanyaan revan disela sela isakan tangisnya.

"Karena--karena dia cinta sama kamu van,dan aku gak mau karena hal ini..aku kehilangan sahabat aku van,pleasee....!"mohon melisa lagi.

Revan menggelengkan kepalanya,jadi karena hal ini melisa berusaha keras menyuruh dirinya untuk menjauh.

"Kamu jangan bodoh mel,kamu gak berhak mempertahankan dia jadi sahabat!...dia terlalu egois kalau jauhin kamu cuma karena cinta!..dia gak bisa maksain sesuatu!..dia terlalu EGOISS!!"tekan revan.

Melisa berdiri dan menampar pipi mulus revan kuat.

Plakk!!!

Revan terdiam dan matanya mulai berkaca kaca,bukan karena rasa sakit dari tamparan melisa,tapi karena rasa sakit yang menyeruak didalam lubuk hatinya.

Revan memegang pipinya dan menatap sendu melisa yang kini menatap nya dengan penuh amarah.

"Jangan pernah kamu bilang dia egois,kamu itu gak ngerti perasaan dia!"seru melisa dan segera meninggalkan revan yang tidak bergeming ditempatnya.

Revan terduduk dikursi taman dengan perasaan hancur,mengapa kisah cintanya harus hancur bahkan sebelum dimulai seperti ini.

"Lalu bagaimana dengan perasaan gue mel,apa loe pernah mengerti!"lirih revan.

Tidak pernah terlintas dibenaknya hal seperti ini akan terjadi,dan revan tidak akan memaafkan keegoisan orang lain yang telah menghancurkan harapannya.

Dilain sisi tiga orang cewek bertepuk tangan sambil tertawa bangga melihat adegan revan bertengkar dengan melisa seperti menonton pertunjukan drama.

🫂💔🫂