webnovel

Cinta Serumit Rumus (Four love)...

"Aku tidak egois? Jika mencintai mu adalah sebuah kesalahan maka melepaskanmu adalah kebenaran" _Kirana Winata_ "Sahabat atau cinta? Sahabat lebih berharga dari cinta yang hanya memberi sejuta luka.." _Melisa Putri_ "Biar luka menyertai ku,setidaknya aku tau apa balasan mencintai mu..." _Revan Wijaya_ "Mengagumi mu dalam diam adalah cara mencintaimu yang paling dalam.. Entah kau akan kumiliki,atau hanya akan menjadi sebuah mimpi..." _Afian Herlando_

Nurfadila_alfhun07 · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
116 Chs

Chapter 14

"Walaupun waktu belum bisa menyatukan kita berdua, setidaknya ia selalu memastikan kita agar tetap bersama"✨

#AFIAN HERLANDO💙

🍃🤏🏻🤏🏻

Afian POV

Waktu itu gue lagi nyantai ,karena kelas gue hari ini dimulai jam setengah 9.

Baru menyeruput jus yang ada di meja,ponsel gue berdering dan tertera nama abang ipar disitu.Gue segera mengangkatnya antusias.

"Kenapa bro,pagi pagi dah nelpon..kangen gue ya..ahaha!"canda gue.

"Apaan sih loe ..jijik tau gak..ini tentang kirana"sahut kay serius dari seberang telepon.

"kirana kenapa bang?"tanya gue semangat karena sedang membahas kirana.

"Dia mau berangkat kuliah,cuma telat bangun tadi...kata mama ban sepedanya bocor,kesempatan loe tuh..anterin sana,kelasnya dimulai jam 8!"seru kay.

"oke deh..siap abang ipar..makasih ya infonya,gue mau otw dulu..antar calon istri..heheh!"seru gue.

"iya...yaudah gue mau kerja dulu, jaga baek baek tuh adek gue,lecet dikit aja awas looo....dah ya..bye!"seru kay bersamaan dengan sambungan telepon yang terputus.

Gue tertawa mendengar kata kata ancaman terakhir kay,tanpa basa basi gue segera bergegas membawa tas kuliah dan berangkat .

"Ma...afian berangkat kuliah,bye mama!"sahut gue.

"Kok cepat banget..kelas kamu kan dimulai satu jam lagi?"sahut mama dari arah dalam rumah.

Gue segera naik keatas motor dan siap melaju.

"Mau nganter calon mantu mama...afian pergi ma...dahh.."sahut gue dan keluar area pekarangan rumah.

Gue menjalankan motor dengan kecepatan tinggi supaya gak telat tiba dirumah kirana.

Setiba dirumah kirana gue mendapati rumah kirana yang sepi,dan ada mama kirana disana yang terlihat buru buru berangkat kekantor.

"Pagi tante!"sapa gue ramah.

Mama kirana berhenti membuka pintu mobil dan menatap kearah gue yang masih duduk diatas motor tepatnya didepan gerbang.

"Eh..afian..ada apa nih pagi pagi kerumah?"tanya mama kirana ke gue.

"Emmm...kirananya ada?"tanya gue kikuk.

"Ohh..kirana udah berangkat,paling sekarang dia lagi dihalte bis..soalnya dia gak mau bawa sepedanya kebengkel!"jelas mama kirana.

Gue hanya mengangguk paham dan melihat jam yang melingkar ditangan gue.

"Yaudah deh tante..afian pergi dulu,bye tante!"seru gue dan melaju meninggalkan pelataran rumah kirana dan mamanya yang sudah masuk kedalam mobil.

"Iya..hati hati !"sahut mama kirana.

Gue bergegas menuju halte bis yang tidak berapa jauh dari rumah kirana.setiba disana gue ngelihat kirana lagi bicara sama seseorang yang gak asing buat gue..ya..dia revan,orang yang gak gue suka,karena dia selalu berusaha dekat dengan kirana dan membuat kirana kesal,padahal cuma gue yang berhak buat kirana kesal.

Gue nunggu mereka bicara,sampe akhirnya gue ngeliat kirana memberi aba aba seperti menyuruh revan pergi,bersamaan dengan itu.

Revan pergi meninggalkan kirana yang terlihat kesal dan mulai memukuli tiang.

Gue langsung menghampiri dia,dan kayaknya dia gak tau kehadiran gue.

"Yang gak peka siapa ra?"tanya gue basa basi,padahal gue tau jelas pasti yang dia bahas itu REVAN!

"Afian...emm..enggak kok,gak apa apa!"sahut kirana.

Gue melirik jam tangan yang ada ditangan kiiri gue.

"Bentar lagi kelas loe dimulai ra,loe gak takut terlambat?"tanya gue.

"Ya mau gimana lagi,gue nunggu karpet aladin,mau nebeng gua!"

Gue tersenyum tipis mendengar jawaban kirana yang seperti menyindir gue.

"Karpet aladin masih di loundry, bareng gue aja yuk,ntar kita pake baling baling bambu doraemon,biar motor gue cepat sampe kampuss!"

Kirana nampak cuek dan mulai naik keatas motor gue.

Gue meliriknya dari kaca spion,dan tersenyum melihat wajah kesalnya.

"Pegangan ya ra,baling baling bambu doraemonnya mau terbang!"seru gue dan segera melajukan motor gue dengan kecepatan tinggi agar kirana tidak telat .

Sepanjang perjalanan menuju kampus gue selalu mengajukan pertanyaan ngeselin ke dia ,supaya gak garing garing amet.

Dan entah kenapa setiap jawaban yang keluar dari mulutnya selalu buat gue gemes pengen nyubit pipinya yang gak cabi itu.

Makasih tuhan karena pagi ini udah ngasih kesempatan gue buat bareng kirana.

Dan makasih juga buat abang ipar yang selalu dukung gue.

🍃🤏🏻🤏🏻