"Apa kamu marah padaku Steff?" tanya Arumi setelah Abimanyu pergi dari ruangannya.
Steffi tidak membalas ucapan Arumi selain menatap Arumi dengan tatapan sangat dalam.
"Apa kamu berpikir aku bisa marah padamu? apa kamu tahu apa yang ada di pikiranku saat ini?" ucap Steffi dengan wajah serius.
Arumi menggelengkan kepalanya dengan tatapan tak berdosa, kemudian duduk di hadapan Steffi agar bisa leluasa saat berbicara.
"Aku memikirkan bagaimana caranya kamu bisa sembuh." ucap Steffi dengan tatapan dalam.
Arumi mengangkat wajahnya membalas tatapan Steffi dengan mata berkaca-kaca.
"Kenapa kamu memikirkan hal itu? apa kamu tidak tahu kalau aku tidak ada harapan untuk sembuh? kalaupun ada, aku sudah tidak ada biaya lagi." ucap Arumi dengan suara lirih menundukkan wajahnya dengan perasaan sedih.
"Kamu ada harapan untuk bisa sembuh Arumi. Aku sudah bicara dengan Dokter hanya dengan cara transplantasi tulang sumsum belakang kamu bisa sembuh." ucap Steffi dengan sungguh-sungguh.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com