webnovel

Cinta sebatas angan

Bella dan putri merupakan anak dari alvino Alexander serta Fara Alexander namun ketika kedua orang tuanya berpisah akhirnya Bella dan putri dirawat oleh neneknya yang bernama nenek Salma mereka berdua hidup dalam sebuah kemewahan karena almarhum kakaknya Alexander mempunyai perusahaan yang bergerak di bidang batubara jadi tidak perlu diragukan lagi kekayaannya. Namun ternyata itu semua tidak membuat bella dan putri selalu senang terkadang mereka itu berfikir kalau mereka juga membutuhkan sosok kedua orang tuanya seperti halnya teman-teman mereka, namun mereka juga sadar kalau itu semua sudah menjadi takdir Allah mereka pun hanya bisa menerima. namun lambat laut jika Bella semakin lama semakin sedikit nakal dikarenakan mungkin dia terlalu merindukan sosok kedua orang tuanya selain itu juga Dia hidup bersama neneknya itu terlalu disiplin dan banyak aturannya sehingga membuat bela pun terkadang merasa tertekan karena dia itu tipe orang yang tidak suka diatur dan ditekan. hingga suatu hari dia bertemu dengan sosok laki-laki yang bernama Alvaro argantara seorang pria yang pintar disiplin dan tegas awalnya sih dia biasa aja makan sedikit kesal karena sikap Faro namun sampai akhirnya dia pun menjadi luluh dan suka sama varo Tapi siapa sangka ternyata kakak satu-satunya itu juga menaruh rasa terhadap pengaruh bela pun menjadi bingung di sisi lain dia sangat menyayangi baru namun dia juga sangat menyayangi kakaknya dan tidak ingin membuat kakaknya sedih akankah bela merelakan varo dengan kakaknya itu atau sebaliknya kakaknya yang merelakan varo untuk adiknya?

Pinky_01 · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
267 Chs

bab 220

Setelah itu Bella sendiri jujur malah mengambil mangkok baksonya tersebut Lalu menikmatinya kembali dan dia pun juga mengira akan kepergian Citra yang tiba-tiba, mungkin dikarenakan bilang sendiri juga saat ini sedang merasa kesal sama Citra alhasil dia pun hanya membiarkan begitu saja tanpa ada niatan untuk mengejarnya.

Sementara Faro yang tadinya sedang menikmati siomaynya kontak dia pun langsung meneguk air minumnya dan bergegas menyusul perginya Citra, meskipun makanan Faro juga masih belum habis Tapi bagi Faro Citra jauh lebih penting daripada makanannya itu soalnya Faro khawatir dengan kondisi Citra nantinya kalaupun dia tiba-tiba pergi dengan keadaan marah seperti ini.

Setelah sampai di ujung kantin jalan mau keluar Faro pun lalu dengan sigap menarik tangan Citra untuk berhenti.

"Apaan sih Faro! Lagian kenapa kamu malah menarik tangan aku," ucap Citra merasa kesal.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com