"Hei, tenangkan dirimu, oke." Ian mencengkeram sabuk pengamannya dengan erat, di sampingnya, Kace mengemudikan laju mobil seperti orang gila sementara di bangku belakang, Rossie tengah dipeluk oleh Ethan. "Aku tahu kami memiliki kemampuan penyembuhan yang luar biasa, tetapi bukan berarti kami kebal terhadap rasa sakit."
Kace mengabaikan teriakan histeris itu.
Dia menjadi kesal karena Hope memilih pulang bersama dengan keparat itu. Kace sadar, bahwa beberapa hari ini, Hope tengah berusaha untuk membuatnya cemburu. Yah, bisa dibilang gadis itu berusaha untuk membuatnya berada di dalam masa-masa sulit karena dia merasa sangat marah tatkala selama tiga tahun Kace tidak meneleponnya, yang mana Kace bisa memakluminya.
Namun, sekarang dia memilih pulang bersama dengan Oliver sendirian? Kace benar-benar ingin mencubit pipi Hope sampai kemerahan.
Kendati demikian, sebelum Kace sampai di rumah mereka, dia melihat tubuh Hope yang tengah didorong Oliver di dalam sebuah gang kosong.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com