webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
292 Chs

Bab 179-Azka terkejut

"Untuk sekarang, aku yang akan mengendarai mobilmu, Rin. Aku tahu kalau perasaanmu masih kalut," pinta Nazwa saat mereka telah sampai di depan mobilnya.

Sabrina kemudian menyerahkan kunci mobilnya dan membuka pintu, ia duduk di sebelah kursi driver karena yang mengendarai mobilnya ialah Nazwa.

Sepanjang perjalanan Sabrian terus saja diam, ia merasa bingung dengan keadaan yang harus ia hadapi. Satu sisi, mertuanya harus ia bela tapi di sisi lain, mertuanya juga salah.

"Huuh benar-benar seperti benang kusut yah, masalah ini cukup sulit untuk membedakan yang benar dan yang salah. Menurut aku, dua-duanya benar, dan dua-duanya juga salah. Meski pun aku tak begitu paham dengan permasalahannya, tapi aku sudah bisa mencerna bahwa antara Bu Yeni dan Samudra sama-sama saling bersalah dan tidak mau mengakui kesalahannya," celetuk Nazwa setelah mereka terdiam dalam beberapa menit.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com