webnovel

63 Roy Dan Kakek Saling Ejek

"Kakek ini kayak nggat tahu aja. Kamu, kan, kids zaman now. Kaau zaman Kakek mh Roy nhgak tahu panggilan sayang apa. Jubaedah kan? Jimaintenkah? Musdalipekah?" Blas Roy

Membuat Amanda terkekeh.

"Heh, berani banget ejek zamn saya!" Decak Kakek.

Perdebatan di Dimulai, batin Amanda.

"Bukan ejekan, tapi itu fakta, Kek. Dulu, kan, masih pakai radio dan surat cinta."

"Ucapan kalau saya beri lampu hijau untuk Amanda nanti saya tarik, mau kamu?" Ancam Arman.

"Kok gitu? Lelaki sejati itu nggak akan pernah ingkar janji, ya, Kek," kata Roy.

"Terserah saya, dong, Amanda cucu saya, jdi sah-sah saja mau melakukan apa pun. Apa? Mau melawan?" Sang Kakek sudah berkacak pinggang. Beginilah kalau keduanya bertemu pasti akan berdebat dulu.

"Cih, coba saja bukan pensiuna. Militer, udah gue remukin tuh tulangnya," gumam Roy tanpa sadar yang masih didengar.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com